Sukses

Gunung Agung Berstatus Awas, Pertamina Jamin Pasokan BBM

Pertamina telah menyiagakan tambahan pasokan BBM dan Elpiji untuk memenuhi kebutuhan pengungsi.

Liputan6.com, Jakarta - Penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Elpiji di wilayah Bali dan sekitarnya masih berjalan normal, meski status Gunung Agung dalam keadaan Awas.

Area Manager Communication & Relation Jawa Timur, Bali Nusa Tenggara PT Pertamina (Persero) Rifky Rahman Yusuf mengatakan, saat ini tidak ada gangguan kegiatan penyaluran bahan bakar akibat naiknya status Gunung Agung dari waspada menjadi awas.

"Berdasarkan laporan dari teman-teman tidak ada gangguan," kata Rifky, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Minggu (24/9/2017).

Pasokan BBM ke Bali masih berjalan normal karena kegiatan transportasi tidak terpengaruh aktivitas Gunung Agung.

Begitu pun penyaluran BBM dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) ke masyarakat. Saat ini, tidak ada SPBU di sekitar wilayah Bali yang menghentikan kegiatan operasi akibat bencana tersebut.

"Kalau suplay ke Bali lewat laut, kalau letusan itu pengaruhnya ke udara," jelasnya.

Menurut Rifky, Pertamina telah menyiagakan tambahan pasokan BBM dan Elpiji untuk memenuhi kebutuhan pengungsi, serta mendukung kegiatan evakuasi masyarakat sekitar Gunung Agung.

"Kami siapkan tambahan suplay ke Bali. Kalau ada tambahan konsumsi, kami konsentrasikan ke pengungsi kemarin kami drop Elpiji. Relawan juga banyak kita tambah pasokannya," tutup Rifky.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

Status Awas

Status Gunung Agung per 24 September 2017 pukul 06.00 WITA tetap Awas. Peningkatan kegempaan masih terjadi pasca status Gunung Agung dinaikkan dari Siaga menjadi Awas sejak 2 hari lalu.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menyampaikan bahwa hasil pengamatan pada rekaman seismograf, 24 September 2017 pukul 00:00 hingga 06:00 WITA, terekam 109 kali Gempa Vulkanik Dangkal (VB), 178 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA), dan 13 kali Gempa Tektonik Lokal (TL).

Secara visual, gunung yang memiliki ketinggian 3.142 meter tersebut terlihat jelas hingga berkabut pada pemantauan kemarin hingga hari ini. Asap kawah putih tipis teramati dengan tinggi 50 meter di atas puncak.

Badan Geologi, Kementerian ESDM, merekomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung atau wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apa pun di zona perkiraan bahaya.

Zona tersebut adalah di area kawah Gunung Agung di dalam radius 9 km dari kawah puncak Gunung Agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timur Laut, Tenggara dan Selatan-Barat Daya sejauh 12 km.