Sukses

Menhub Dorong BP Batam Cari Investor buat Kembangkan Bandara

Tercatat sudah ada 11 investor yang menyatakan bersedia ambil bagian dalam tender pengembangan dan pengelolaan Bandara Batam.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengarahkan Badan Pengelolaan (BP) Batam mencari investor untuk mengembangkan Bandara Hang Nadim Batam. Pengembangan tersebut agar bandara internasional tersebut dapat meningkatkan pelayanan.

Budi mengatakan, untuk memenangkan persaingan, bandara harus meningkatkan pelayanan kepada pernumpang. Oleh karena itu, BP Batam selaku operator Bandara Hang Nadim harus melakukan perbaikan.

"Di bandara permasalahan bagaimana melayani penumpang, pelayanan ditingkatkan, " kata Budi di Bandara Hangnadim, Batam, Minggu (24/9/2017).

Budi mengungkapkan, untuk melakuan perbaikan, BP Batam harus mencari investor, dia meminta operator tersebut tidak terlalu lama mencari investor karena persaingan semakin ketat.

"BP Batam kalau mau investasi cepat jangan lama-lama, kita akan berkompetisi dengan pihak lain," ujarnya.

Menurut Budi, pihaknya siap mendukung investasi untuk memperbaiki dan mengembangkan Bandara Batam. Dia pun akan mengkaji ulang Peraturan Menteri jika menyulitkan investasi.

"Kalau investasi berbenturan dengan PM (Peraturan Menteri) yang ada bukan berarti kita tolak, kita kaji PM yang ada apakah bertolak belakang dengan baiknya investasi, saya tidak segan meurbah PM," tutup Budi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

11 investor

Sebelumnya, tercatat sudah ada 11 investor yang menyatakan bersedia ambil bagian dalam tender pengembangan dan pengelolaan bandara terbesar di Batam itu yang akan dilelang akhir 2017 ini.

“Kesebelas investor tersebut antara lain Incheon dari Korea Selatan, GMR Group dari India, GVK Mumbai dari India, Mitsui dari Jepang, Vinci dari Prancis, Angkasa Pura II dari Indonesia, Regnum Resource dari Singapura, Zurich Airport dari Swiss, dan Munich Airport dari Jerman. Dua lagi perusahaan konsorsium asal Cina dan satu dari grup perusahaan lokal Indonesia,” ujar Pelaksana Harian Direktur Hang Nadim, Dendi Gustinandar Agustus lalu.

Dendi menjelaskan, sebagian besar dari investor-investor tersebut merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penerbangan. Namun, ada juga yang bergerak di bidang manufaktur seperti Matsui atau GVK yang bergerak di bidang komunikasi.

"Kesebelas investor ini telah mendapatkan penjelasan langsung dari BP Batam mengenai keuntungan yang diperoleh ketika mengembangkan bandar udara Hang Nadim Batam. Status tanah seluas 1.762 hektare jelas. Kami sudah mempersiapkannya agar bisa dikembangkan sesuai keinginan BP Batam,” kata Dendi.

Sementara, lanjut Dendi, untuk investor yang telah mengembangkan ekspansinya di Batam saat ini, yakni Garuda Maintenance Facility (GMF) sudah menyetujui untuk menggunakan lahan seluas 23 hektare di samping lahan milik Lion Air seluas 29 hektare.

“Dengan demikian, maka Hang Nadim akan menjadi cluster industri. Saat ini GMF tengah mempersiapkan tim pengukur yang akan datang ke Batam untuk melakukan tugasnya,” ujar Dendi.