Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 28 persen orang Indonesia punya pengeluaran yang lebih besar daripada pendapatan bulanan. Hal ini karena sifat konsumtif. Hal itu berdasarkan data Kadence International pada 2013.
Menurut University of Wisconsin, konsumtif adalah paham yang menyatakan kesejahteraan dan kebahagiaan seseorang sangat bergantung pada konsumsi dan kepemilikan terutama barang material.
Perubahan kebiasaaan konsumsi semakin bertambah bila pemasukan bertambah dan ini sulit dihindari. Hal ini karena barang-barang yang memiliki merek akan memberikan kepuasan emosional. Sebab merek sama dengan ekspresi diri.
Advertisement
Baca Juga
Berikut adalah alasan mengapa Anda bisa berperilaku konsumtif seperti yang dikutip dari buku Kece Tanpa Kere yang dibuat oleh tim PermataBank, seperti ditulis Minggu (1/10/2017):
1. Tekanan Sosial
Pada tekanan sosial, biasanya orang hanya mengikuti apa yang orang lain miliki. Tidak mementingkan itu sebenarnya dibutuhkan atau tidak oleh dirinya. Tekanan bisa terjadi kepada siapa saja tanpa memandang usia.
2. Ketidakamanan
Ketidakamanan di sini dimaksud Anda tidak percaya pada diri Anda sendiri. Anda merasa ada yang kurang dari diri Anda dan mencoba mencari hal lain untuk menunjang dirinya. Contohnya bila Anda kurang percaya diri dengan apa yang ada di diri Anda, pasti Anda akan mencari sesuatu entah barang atau apa pun yang dapat menunjang diri Anda sama seperti orang lain.
3. Jebakan Industri
Ini biasanya adalah penyebab utama Anda menjadi konsumtif bila Anda merasa bukan dari diri Anda sendiri. Anda terkadang cepat tergoda dengan barang- barang yang dijual di pasaran dengan harga yang menggiurkan. Padahal, barangnya belum tentu Anda perlukan. (Fransiska Wahyuning)
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: