Sukses

Jatuhkan Sanksi, AS Blokir Semua Jaringan Keuangan Korut

Ini merupakan sanksi baru di tengah meningginya tensi antara Amerika Serikat dan Korea Utara.

Liputan6.com, Pyongyang - Kementerian Keuangan Amerika Serikat memutus hubungan kepada delapan bank dan 26 individu yang berhubungan dengan jaringan keuangan Korea Utara. Ini merupakan sanksi baru di tengah meningginya tensi antara Amerika Serikat dan Korea Utara.

Menteri Keuangan Amerika Serikat Steven Mnuchin mengatakan, strategi ini dilakukan demi mewujudkan kondisi semenanjung Korea yang damai dan tentram. Sanksi ini diberlakukan sehari setelah Menteri Luar Negeri Korea Utara menuduh Presiden Donald Trump mengeluarkan deklarasi perang.

"Ini tindak lanjut dari strategi kami untuk mengisolasi Korea Utara secara menyeluruh dalam upaya mencapai tujuan kami yang lebih luas, Semenanjung Korea yang damai dan bebas nuklir. Tindakan ini juga konsisten dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB," kata Steve Mnuchin dilansir dari thehill, Rabu (27/9/2017).

Individu yang terkena sanksi ini merupakan mereka warga negara Korea Utara yang membantu jaringan keuangan negara komunis ini. Mereka bekerja di beberapa negara seperti China, Rusia, Libya, dan Uni Emirat Arab.

"Kami menargetkan bank-bank dan fasilitator-fasilitator keuangan Korea Utara yang bertindak sebagai perwakilan bank-bank Korea Utara di seluruh dunia," Mnuchin menambahkan.

Sanksi ini menambah panjang daftar sanksi yang telah dijatuhkan Dewan Keamanan PBB untuk Korea Utara. Kebanyakan sanksi tersebut diinisiasikan oleh Amerika Serikat dibawah komando Presiden Donald Trump.

Sanksi terbaru yang diberlakukan himbauan pada negara-negara di dunia untuk memutuskan hubungan diplomatik dan bisnis dengan Korut.

Permintaan itu direspons oleh Meksiko, Peru, Kuwait dan yang terbaru Spanyol. Empat negara itu sepakat untuk mengusir Duta Besar Korea Utara dari negaranya.

Simak video pilihan di bawah ini: