Liputan6.com, Jakarta - Saat kamu telah menjalin hubungan cukup lama dengan pacar, kadang banyak orang bertanya-tanya kapan nih kalian akan menikah? Jika memang sudah cocok, masih menunggu apa lagi sih kok sampai ditunda-tunda?
Dikutip dari Swara Tunaiku, baik orang tua ataupun keluarga, hobinya melontarkan pertanyaan seperti ini. Namun, jika mau menjawab secara realistis nih, tentu menunggu uang terkumpul untuk biaya menikah. Walau pada akhirnya, memilih untuk tersenyum saat ditanya tentang masalah finansial yang satu ini.
Advertisement
Baca Juga
Meski mengusung konsep resepsi pernikahan yang sederhana, pastinya juga butuh banyak biaya kan? Makin besar lagi, jika memang tak ada dana ‘tambahan’ dari orang tua. Walau ingin buru-buru menikah, tetap perlu persiapan pernikahan yang matang dari segi acara dan keuangannya.
Karenanya, kini sudah banyak pasangan yang mempersiapkan modal nikah sejak masih pacaran nih. Sepertinya oke juga kan menabung selama pacaran? Seperti, dengan membuat join-account untuk menabung biaya nikah. Kalau uang sudah cukup dengan target yang dibuat, nanti bisa menggelar pernikahan tanpa merepotkan orang tua.
Nah, apakah kamu juga sudah ada rencana untuk menabung biaya nikah bareng pacar? Jika iya, yuk, lakukan 7 tips ini untuk mengumpulkan uang bareng pacar untuk biaya menikah tahun depan:
1. Siapkan raga dan mental untuk berhemat
Pastikan kalau kamu telah menyusun bujet atau rencana pos pengeluaran untuk acara pernikahanmu ya. Seperti bujet untuk katering, sewa gedung, hingga jahit gaun dan jas pengantin. Siapkan juga bujet untuk memesan kartu undangan. Namun, pastikan bawah masing-masing pos keuangan ini memiliki bujet yang jelas.
Sebagai contoh, untuk resepsi pernikahan, kamu menyiapkan uang sebesar Rp 50 juta. Uang sebesar ini cukup untuk pesta resepsi partai kecil dengan tamu undangan sebanyak 250 undangan.
Bersiaplah berjuang untuk menghemat selama setahun ke depan. Ingat, no pain no gain ya! Kamu harus kuat untuk tak belanja barang mewah saat menyiapkan bujet pernikahan. Bisa juga nih memangkas bujet untuk traveling selama setahun penuh. Atau meniadakan acara pacaran boros dengan pacar.
Apapun serba dihemat deh!Kalau ingin mencoba cara hemat yang romantis nih, bisa menyiapkan bekal makan siang untuk berdua. Jadi, tak perlu jajan untuk makan siang dan uangnya bisa kamu tabung. Makin banyak tabungan, bisa buat modal nikah tahun depan deh.
Apakah kalian sudah siap? Yuk kita mulai dari sekarang!Namun, kamu jangan sampai menabung tanpa ada target ya. Cari tahu, kira-kira seberapa banyak uang yang kamu butuhkan untuk menikah?
Jadi ada gambaran kasar untuk biaya hidup dan berapa yang perlu ditabung untuk setiap bulannya:
Gaji: Rp 7 juta
Kos: Rp 1,5 juta
Investasi (asuransi dan lain-lain): Rp 1 juta
Konsumsi & transportasi: Rp2 juta
Biaya tambahan gaya hidup: Rp 1 juta
Sisa: Rp 1,5 juta → untuk ditabung
Saat melihat hasil perhitungan di atas, kamu bisa menabung sebesar Rp 18 juta (12x Rp 1,5 juta) tiap tahunnya. Wah, ternyata uang ini tidaklah cukup. Apa lagi yang harus dilakukan?
Simak video pilihan di bawah ini:
Selanjutnya
2. Memperbaiki gaya hidup
Kamu bisa cari tempat tinggal dengan harga miring Jika saat ini kamu menyewa kamar kos ber-AC, coba untuk mempertimbangkan pindah ke kamar kos biasa agar bisa lebih murah tarifnya.
Kalau memang mustahil hidup tanpa AC nih, kamu bisa cari kos-kosan yang lokasinya dekat dengan kantor. Dengan demikian, kamu bisa memangkas biaya transportasi.
3. Memperketat bujet transportasi
Tak hanya bujet transportasi ke kantor, lihat coba berapa besar pengeluaranmu untuk bujet transportasi ketika main atau hangout. Kamu wajib memilih dengan cermat nih. Seandainya, tarifnya lebih murah dengan transportasi online, pilihlah jenis transportasi ini.
Namun, kalau transportasi umum atau masal ternyata jauh lebih murah nih, lupakan faktor kenyamanan dan naiklah transportasi umum. Berdesak-desakan tak apa-apa, asalkan bisa lebih hemat.
Meski terlihat sedikit nih nilai penghematannya, selama setahun jumlahnya lumayan juga lho.
4. Selalu hemat di akhir pekan
Jangan sampai kamu punya dendam kesumat dengan pekerjaan yang menumpuk, sehingga akan melampiaskannya di akhir pekan. Hindari untuk ngopi-ngopi, belanja, nonton atau makan-makan di akhir pekan ya.
Biaya ini bisa kamu gunakan untuk ditabung. Kamu yang dulunya doyan kencan di resto mahal, bisa mengurangi frekuensinya sebulan sekali saja. Bisa juga dengan mengurangi frekuensi nonton film bareng pacar. Bisa nonton film yang memang benar-benar telah kalian nanti-nantikan.
Sebisa mungkin, kalian mengubah gaya hidup agar lebih hemat nih. Kadangkala, uang akan habis hanya untuk memenuhi gaya hidup semata.
Inilah simulasi pengeluaran untuk gaya hidup:
Gaji : Rp 7 juta
Kos: Rp 1 juta
Investasi (asuransi dkk): Rp 1 juta
Konsumsi & transportasi: Rp 1,5 juta
Biaya tambahan gaya hidup: Rp 300 ribu
Sisa: Rp 3,2 juta → untuk ditabung
Dengan memperbaiki gaya hidup, dalam setahunnya kamu bisa menabung sebanyak Rp 38,4 juta. Tuh, lumayan berpengaruh besar kan? Meski demikian, dana pernikahanmu masih kurang sekitar Rp 12 juta nih kalau ada target Rp 50 juta.
Tak lupa untuk membuat catatan pemasukan dan pengeluaran Agar alur pemasukan dan pengeluaranmu dapat ditelusuri dengan mudah dan jelas, selalu buat catatan di spreadsheet.
Tentu saja isinya berupa data pemasukan dan pengeluaranmu bersama pacar. Tipsnya, kamu bisa membuat tabel microsoft excel sederhana yang bisa diakses via Google Drive.
Kamu dan pacar pun bisa sama-sama meng-update pemasukan dan pengeluaran masing-masing. Tambahkan juga to-do list yang harus dibeli, harga vendor incaranmu dan lain sebagainya.
Advertisement
Selanjutnya
5. Tambahan uang dari investasi
Jika hanya mengandalkan uang gaji untuk menabung, rasanya butuh waktu lama untuk bisa mengumpulkan uang. Kamu pun harus punya penghasilan tambahan untuk modal nikah.
Pertimbangkan investasi untuk tambahan penghasilan. Seperti, investasi emas yang lebih aman dan tetap menguntungkan. Emas ini nantinya juga bisa juga dipakai untuk mahar kan? Atau bisa juga mengikuti program investasi emas dari pemerintah dengan modal Rp 5.000 saja.
Datanglah ke pegadaian untuk tahu info lebih jelasnya. Pindahkan bujet gaya hidup untuk melunasi printilan pernikahanKetika kamu menabung untuk modal nikah, tak menutup kemungkinan uang tersebut dipakai untuk bayar kebutuhan yang lain.
Sehingga, cara amannya adalah kamu menyicil membeli barang yang dibutuhkan untuk acara pernikahanmu. Misalnya, membeli suvenir atau baju pengantin dari awal nih! Seandainya setiap bulan bisa menghemat bujet gaya hidup sekitar Rp 700 ribu, maka dalam dua bulan sudah ada bujet untuk beli suvenir pernikahan tuh. Ataupun untuk membeli kebutuhan printilan lain seperti buku tamu.
6. Bisa kamu cicil sedikit demi sedikit
Cara lain yang bisa diterapkan adalah membayar tiap kebutuhan secara step by step. Hal ini dapat membuatmu merasa tak terlalu berat untuk membayar tiap kebutuhan.
Misalnya, dalam satu bulan ini apa saja target kebutuhan yang perlu dipenuhi? Misalnya nih, pada bulan pertama untuk suvenir pernikahan, bulan kedua untuk baju dan jas pengantin, dan bulan ketiga untuk bayar undangan.
7. Ada penanggung-jawab untuk tiap pos keuangan
Setelah selesai membuat berbagai pos keuangan untuk menikah, tentukan siapa penanggung jawabnya. Misalnya, siapa yang bertanggung jawab untuk pos make-up dan dekorasi, pos keuangan untuk gedung, katering, dan sebagainya.
Seberapa banyak tanggung jawab yang harus dipikul oleh setiap pasangan bisa didiskusikan bersama-sama. Semuanya kembali pada kesepakatan bersama ya untuk total bujet tiap pos dan jumlah pos yang harus di-cover.
Contoh perhitungan:
- Cetak undangan Rp 6.000 x 250: Rp 1,5 juta
Sisihkan sebesar Rp 250 ribu/bulan
Lunas dalam 6 bulan
- Baju lamaran dan pengantin:
Perempuan @ Rp1,5 juta x 2 : Rp 3 juta
Laki-laki @Rp1,5 juta x 2 : Rp3 juta
Total Rp 6 juta
Sisihkan sebesar Rp 500 ribu/bulan
Lunas dalam 10 bulan
- Sewa gedung Rp 8 juta
Sisihkan sebesar Rp 700 ribu/bulan
Lunas dalam 12 bulan
Inilah 7 tips untuk mengumpulkan uang agar bisa menabung dan menikah tahun depan! Kalau memang sudah ada rencana nikah tahun depan, maka harus mulai menabung dari sekarang nih. Selama ada niat dan usaha, segala hal pasti mungkin kok untuk dilakukan. Setuju?