Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau menjelang akhir pekan ini. Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) membayangi IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/9/2017), IHSG naik 1,02 persen atau 59,80 poin ke posisi 5.900,85. Indeks saham LQ45 menguat 1,06 persen. Seluruh sektor saham menghijau.
Ada sebanyak 193 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 131 saham melemah. 125 saham lainnya diam di tempat.
Advertisement
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham 293.307 kali dengan volume perdagangan saham 7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,4 triliun.
IHSG sempat berada di level tertinggi 5.907,43 dan terendah 5.851,70. Investor asing melakukan aksi jual Rp 1,03 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran 13.465.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau, kecuali sektor saham barang konsumsi turun 0,18 persen. Sektor saham aneka industri naik 2,27 persen dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham keuangan mendaki 2,14 persen dan sektor saham industri dasar menanjak 1,71 persen.
Saham-saham yang mencetak top gainers antara lain saham PTSN naik 34,72 persen ke posisi Rp 194, saham AKSI melonjak 24,54 persen ke posisi Rp 406 per saham, dan saham FIRE menanjak 23,64 persen ke posisi Rp 1.700 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tergelincir antara lain saham ASBI turun 19,17 persen ke posisi Rp 312 per saham, saham AHAP susut 16,15 persen ke posisi Rp 161 per saham, dan saham CMPP merosot 14,87 persen ke posisi Rp 830 per saham.
Sebagian bursa Asia variasi. Indeks saham Jepang Nikkei susut 0,03 persen dan indeks saham Singapura menguat 0,30 persen. Sementara itu, indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 0,48 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 0,90 persen, indeks saham Shanghai naik 0,28 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,33 persen.
"Pergerakan IHSG masih dari nilai tukar mata uang dan fluktuasi harga komoditas ditambah jelang rilis data ekonomi pada awal bulan," ujar Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya, saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menuturkan, laju IHSG dapat naik tajam lantaran sudah alami tekanan.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: