Liputan6.com, Jakarta Pemerintah tengah membangun Bendungan Karian, di Kabupaten Lebak, Banten. Bendungan ini akan menjadi sumber air irigasi, serta air baku bagi masyarakat di Provinsi Banten dan Jakarta.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Basuki Hadimuljono mengatakan, manfaat lain bendungan ini ialah turut menangkal banjir di Jakarta. Basuki menerangkan, pemerintah berupaya mengurangi penurunan muka tanah yang disebabkan oleh pemanfaatan air tanah. Sebab itu, pasokan air baku mesti dipenuhi.
Sementara, selama ini pasokan air baku di Jakarta hanya mengandalkan dari Waduk Jatiluhur. Basuki mengatakan, Bendungan Karian akan menjadi alternatif pasokan air tersebut.
Advertisement
"Selama ini Jakarta di-supply Jatiluhur tok, sebelah timur, sehingga sangat rentan kalau Citarum Barat ambrol pasti Jakarta kering, kecuali air tanah. Kita akan mengurangi air tanah untuk National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) jadi ini kaitannya banyak. Kita hanya bisa menyetop pengambilan air tanah Jakarta, kalau bisa supply dari air permukaan," kata dia di lokasi Bendungan Karian, Banten, Rabu (4/10/2017).
Basuki menambahkan, pasokan air baku yang disediakan Bendungan Karian sekitar 14 m3 per detik. Pasokan itu terbagi untuk Banten dan Jakarta.
"Salah satu sumber nanti alternatif dari Karian sebesar 9 m3 per detik untuk Jakarta. Yang 5 m3 Cilegon dan sekitarnya," ujar Basuki.
Basuki menjelaskan, bendungan ini merupakan bendungan ketiga terbesar di Indonesia. Bendungan terbesar di atasnya ialah Jatiluhur dan Jatigede.
"Ini kapasitasnya mencapai 314 juta m3. Jadi bendungan yang terbesar ketiga di Indonesia. Pertama, Jatiluhur 3 miliar m3, Jatigede 980 juta m3, ini (Karian) 314 juta m3," kata dia.
Basuki menargetkan, bendungan ini rampung pada pertengahan tahun 2019.
"Ini akan kita percepat penyelesainnya Juni 2019 yang seharusnya 2020 karena memang kebutuhan Banten. Untuk sekitar 22 ribu ha irigasi," tutup dia.