Liputan6.com, Jakarta Pembangunan Bendungan Karian di Kabupaten Lebak, Banten sudah direncanakan sejak tahun 1980-an. Namun, pembangunan tak kunjung berjalan dan baru terlaksana di era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Apa sebabnya?
Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Imam Santoso mengatakan, salah satu hal yang membuat pembangunan terhambat ialah masalah lahan.
"Tahun 1980-an itu sudah akan dicanangkan mau dilaksanakan. Tapi banyak kendalanya urusan tanahnya, kemudian keberanian untuk memutuskan melaksanakan pekerjaan ini," kata dia di lokasi proyek Bendungan Karian, Banten, Rabu (4/10/2017).
Advertisement
Baca Juga
Dia mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki keberanian untuk melanjutkan proyek ini. Alhasil, proyek ini bisa dimulai pada Oktober 2015 dan ditargetkan rampung pertengahan 2019.
"Jadi sejak 1980 itu mangkrak enggak jadi lagi, dicek lagi, 2015 putuskan kita buat," ungkap dia.
Dia menuturkan, bendungan ini bakal menampung 314,7 juta m3 air. Adapun luas genangannya sekitar 2.170 ha. Imam mengatakan, proses pembebasan lahan telah mencapai 50 persen. Dia mengatakan, pembebasan lahan akan terus berjalan seiring masa konstruksi.
"Pada waktu itu, kita membebaskan tapak bendungannya ini kemudian lahan genangannya bersamaan. Sekarang 50 persen bebas. Diharapkan pertengahan 2019 bebas semua dan siap digenangi," jelas dia.
Menteri PU-PR Basuki Hadimuljono mengatakan, setelah pembangunan selesai, maka bendungan akan ditutup untuk menampung air. Menurutnya, bendungan akan benar-benar berfungsi pada 2020. Basuki mengatakan, saat ini pembangunan bendungan telah mencapai 47 persen.
"Sekarang 47 persen, 47 sekian persen makanya optimis Juni 2019 bisa selesai," tutup Basuki.