Sukses

Cara Pemerintah Atasi Defisit Air Baku di Tarakan

Embung Rawasari memiliki luas genangan 3,22 hektare dengan kapasitas tampung 112 ribu m3.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berupaya meningkatkan ketahanan air di berbagai wilayah Indonesia. Untuk itu, pemerintah membangun sejumlah tampungan air, baik bendungan maupun embung. Di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, pemerintah membangun Embung Rawasari.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pembangunan embung akan memberi manfaat, yakni pada pasokan air baku wilayah tersebut. "Embung besar untuk tampungan air bagi suplai air baku masyarakat Tarakan karena sangat kurang sekali. Ini dimulai 2016 dan diharapkan 2018 selesai," kata Jokowi dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Sabtu (7/10/2017).

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menuturkan, kebutuhan air di Kota Tarakan yang dihuni sekitar 200 ribu orang sekitar 900 liter per detik. Sementara yang tercukupi sampai saat ini 400 liter per detik.

"Di pulau kecil seperti Tarakan kebutuhan airnya tidak bisa mengandalkan air tanah karena terpengaruh air laut sehingga menjadi payau," ujar Basuki.

Menurutnya, embung menjadi solusi terbaik untuk memasok kebutuhan air baku di Tarakan saat ini. Sebab, curah hujan di Tarakan cukup tinggi sepanjang tahun.

Kementerian PUPR membangun dua embung baru, yakni Embung Rawasari dan Embung Indulung dengan kapasitas total tampungan 235 ribu m3 dengan debit pengambilan sebesar 250 liter per detik.

Untuk Embung Rawasari, memiliki luas genangan 3,22 hektare dengan kapasitas tampung 112 ribu m3. Embung Rawasari dibangun dengan anggaran Rp 68,44 miliar.

"Pengerjaan Embung Rawasari dikerjakan selama tiga tahap. Tahap I tahun 2016 dan saat ini sudah masuk tahap kedua dan targetnya akan selesai akhir 2018,” ungkap Basuki.

Sementara Embung Indulung menelan biaya Rp 168 miliar. Luas genangan sebesar 2,62 hektare dan kemampuan tampungan efektif mencapai 123 ribu m3.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: