Liputan6.com, New York - Harga minyak beringsut lebih tinggi setelah satu minggu mengalami masa paling bearish dalam beberapa bulan. Ini didukung komentar OPEC yang memberi sinyal memperpanjang kesepakatan pembatasan pasokan untuk mengembalikan keseimbangan pasar minyak dalam jangka panjang.
Melansir laman Reuters, Selasa (10/10/2017), harga patokan minyak global Brent LCOc1 menetap naik 17 sen ke posisi US$ 55,79 per barel). Sementara minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) CLc1 mengakhiri sesi dengan naik 0,6 persen atau 29 sen menjadi US$ 49,58 per barel.
Advertisement
Baca Juga
Harga minyak ini mendekati level terendah dalam empat minggu, ketika saat itu sempat jatuh ke posisi US$ 49,13 di awal sesi. Adapun WTI pada minggu lalu turun mencapai 4,6 persen.
Pasar minyak antara lain dipengaruhi produksi di Teluk Meksiko yang mulai kembali beroperasi, setelah Badai Nate memaksa penutupan lebih dari 90 persen output minyak mentah di wilayah tersebut. Perayapan yang prospektif membuat kenaikan harga.
Nate telah menjadi siklon pasca-tropis yang terus membebani. Di mana badai ini menimbulkan hujan deras dan angin kencang, menurut Pusat Badai Nasional AS.
Sekitar 85 persen produksi minyak Teluk AS saat ini sedang offline setelah Badai Nate, kata Biro Keselamatan dan Penegakan Lingkungan Departemen Dalam Negeri AS (BSEE).Â
"Saya pikir tanpa dukungan produk dan Brent, pasar mungkin akan terdesak lebih rendah dalam waktu dekat karena jelas bahwa pasar tidak terlalu peduli dengan OPEC yang telah menyetujui perpanjangan kesepakatan," kata Scott Shelton, broker di ICAP di Durham, North Carolina.
Rencananya, Organisasi Negara Pengekspor Minyak akan bertemu di Wina pada 30 November, yang salah satunya akan membahas pakta untuk kembali mengurangi output guna menopang pasar.
Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo mengatakan, konsultasi perpanjangan kesepakatan usai bulan Maret 2018Â sedang berlangsung. Kemungkinan lebih banyak negara penghasil minyak dapat bergabung dalam pakta tersebut.
Dia juga mengatakan anggota OPEC dan produsen lainnya mungkin harus melakukan beberapa "langkah-langkah luar biasa" untuk memastikan keseimbangan pasar dalam jangka panjang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â