Sukses

Pemerintah Masih Data Penerima Subsidi Elpiji 3 Kg

Saat ini pemerintah masih melakukan pendataan masyarakat yang berhak mendapatkan subsidi elpiji.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah belum bisa memastikan waktu pelaksanaan penyaluran langsung subsidi elpiji 3 Kilo gram (K‎g). Pasalnya, saat ini pemerintah masih melakukan pendataan masyarakat yang berhak mendapatkan subsidi elpiji.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial mengatakan, pelaksanaan penyaluran subsidi elpiji tepat sasaran ditangani oleh Kementerian ESDM dan Kementerian Sosial yang dikoordinasikan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia‎ dan Kebudayaan (PMK). Saat ini ketiga instansi tersebut sedang bekerja keras melakukan pendataan masyarakat yang berhak menikmati subsidi.

"Kementerian ESDM dan Kementerian Sosial ini di bawah Koordinator di kemenko PMK sedang berusaha untuk mengarah ke data‎," kata Ego, usai rapat tertutup dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (10/10/2017).

Ego mengungkapkan, berdasarkan sasarannya, masyarakat yang berhak mendapat subsidi elpiji merupakan yang masuk dalam 40 persen garis kemiskinan dengan jumlah sekitar 25 juta. Namun, data tersebut harus diverifikasi ulang, agar subsidi elpiji benar dinikmati oleh pihak yang berhak

‎"Kita masih dalam proses verifikasi data-data. Kalau secara data masyarakat yang 40 persen yang dikategorikan miskin ada 25 juta. Tetapi implementasi di lapangannya harus kerja keras, tadi Kemensos sedang verifikasi di lapangan," papar Ego.

Menurut Ego, verifikasi data membutuhkan ‎waktu yang panjang. Karena itu, dia belum bisa memastikan waktu pelaksanaan penyaluran subsidi yang rencananya akan menggunakan uang elektronik, dengan menggunakan media kartu tersebut.

"Ini butuh waktu, kita belum bisa memutuskan kapan bisa dilaksanakan. Tapi kita bekerja keras,"‎ ujarnya.

 

2 dari 2 halaman

Target Tahun Depan

Sebelumnya, Pemerintah menargetkan penerapan penyaluran subsidi elpiji 3 kg tepat sasaran berlaku menyeluruh ke seluruh wilayah di Indonesia pada tahun depan. Ini artinya masyarakat mampu tidak bisa menikmati elpiji 3 kg dengan harga murah.

Mantan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja mengaku, mulai April ini akan fokus menyiapkan ‎infrastruktur penyaluran subsidi elpiji tepat sasaran.

Infrastruktur berupa kartu yang menjadi identitas warga yang berhak menerima subsidi dan akan diisi sebagai uang elektronik subsidi. Selain kartu, juga disiapkan infrastruktur berupa alat transaksi (Electronic Data Capture/EDC)‎.

"‎Sekarang kita siapkan infastrukturnya EDC, kartu, siapkan infrastruktur," kata dia.‎

Menurut Wiratmaja, setelah semua infrastruktur siap pada tahun ini, penerapan‎ penyaluran subsidi tepat sasaran akan dimulai pada 2018. Rencananya dilakukan mulai Februari atau Maret 2018.

Karena ada perubahan target, maka pelaksanaan penyaluran subsidi ‎dilakukan secara bertahap. Dengan awal dimulai pada empat pulau, yakni Pulau Bangka, Pulau Batam, Pulau Lombok, dan Pulau Bali, diundur.

"Itu tidak jadi. Sudah kita ajak diskusi semua yang empat wilayah itu. Tapi setelah dibahas keputusan tahun ini kita bangun dulu infrastruktur,‎" tutur dia.

Sebelumnya, Wiratmaja mengatakan, hanya rumah tangga miskin dan usaha mikro yang dapat menikmati harga murah saat kebijakan subsidi elpiji 3 kg‎ tepat sasaran berlaku. Rumah tangga miskin dan usaha mikro dapat menikmati harga Rp 16 ribu per tabung.

"Prinsipnya rumah tangga kaya atau mampu dan bukan usaha mikro, tidak perlu subsidi ya," kata Wiratmaja.

Kepada masyarakat mampu, elpji 3 kg akan dijual berdasarkan harga keekonomian. Adapun saat ini harga keekonomian elpiji sekitar Rp 10 ribu per kg. Bila mengacu pada harga ini, maka satu tabung elpiji 3 kg bisa mencapai Rp 30 ribu. "Harganya yang kaya membeli dengan harga ekonomi," dia menandaskan.