Sukses

Jokowi Minta Pengusaha Tingkatkan Ekspor

Presiden Jokowi meminta para pelaku usaha mengantisipasi perubahan pola belanja masyarakat, dari offline ke online.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para pengusaha dalam negeri untuk meningkatkan kinerja ekspor Indonesia. Peningkatan ekspor tersebut diharapkan bisa membantu mendorong pertumbuhan ekonomi.

Jokowi mengungkapkan, ‎pada tahun ini nilai ekspor Indonesia mengalami lonjakan cukup tinggi. Pada periode Januari-Agustus 2017 nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 108,79 miliar.

"Kita melihat bahwa sekarang sudah ada peningkatan dari perdagangan luar negeri kita di Indonesia. Data yang saya pegang menunjukkan nilai ekspor Indonesia periode Januari-Agustus mencapai US$ 108,79 miliar. Ini meningkat 17,58 persen dibanding periode sama 2016," ujar dia di ICE BSD City, Banten, Rabu (11/10/2017).

Kenaikan tersebut merupakan buah kerja keras dari para eksportir, pelaku usaha dan pemerintah. Namun, hal tersebut dinilai belum cukup dan masih perlu untuk ditingkatkan lagi.

"Semua ini merupakan perpaduan, kerja sama beriringan antara eksportir swasta, dunia usaha dengna pemerintah, tentu saja karena juga pembangunan infrastruktur dan konektivitas yang telah kita percepat 3 tahun terakhir," jelas dia.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta para pelaku usaha mengantisipasi perubahan pola belanja masyarakat, dari offline ke online. Hal ini agar para pelaku usaha tidak tergerus perkembangan jaman.

Perubahan pola transaksi dari konvensional ke arah digital tidak bisa dielakkan lagi. Namun perubahan ini harus dimanfaatkan secara baik untuk mengembangkan usaha.

"Antisipasi terhadap pergeseran perdagangan dari offline ke online. Perubahan digital sudah tidak bisa dilawan, dan harus dirangkul untuk meningkatkan perdagangan kita," ujar dia.

Selain itu, Jokowi juga meminta para pelaku usaha untuk membuka pasar ekspor baru. Produk yang dihasilkan para pelaku usaha harus menyesuaikan dengan kebutuhan negara tujuan ekspor.

"Tadi disampaikan pak Mendag. Ini tahun lalu saya sudah wanti-wanti. Terus buka dan tembus pasar non-tradisional. Kawasan Afrika, Eurasia, Timur Tengah Asia Selatan, termasuk Turki, Vietnam. Lihat kebutuhan mereka yang belum dipenuhi, dan munculkan industri baru kita di indonesia. Ini  harus cepat sebelum didahului negara lain," tandas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: