Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah menyatakan, program kelistrikan 35 ribu megawatt (MW) diundur penyelesaiannya. Hal ini untuk menyesuaikan pasokan listrik dengan pertumbuhan ekonomi.
‎Menanggapi hal tersebut, PT PLN (Persero) menunda pembangunan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) dengan kapasitas 5 ribu megawatt (MW), yang menjadi bagian dari program kelistrikan 35 ribu MW.
Direktur Pengadaan Strategis I PLN‎ Nicke Widyawati mengatakan, PLTG yang ditunda pembangunannya adalah bagian PLN dalam program 35 ribu MW, dengan kapasitas total 5 ribu MW.‎
Advertisement
Baca Juga
Untuk diketahui, pada program kelistrikan tersebut PLN mendapat bagian membangun pembangkit dengan kapasitas total 10 ribu MW.
"Kalau kita lihat 10 ribu MW sekitar 50 persen, ya sisanya nanti kita lihat sesuaikan jadi sekitar 5 ribuan MW," kata Nicke, di Jakarta, Kamis (12/10/2017).
Nicke mengungkapkan, pembangkit yang ditunda pembangunannya berjenis peaker, dioperasikan hanya saat beban puncak saja untuk menjaga keandalan sistem. PLTG tersebut sebagian besar berada di Jawa, karena sudah cukup pasokan listriknya.
"Contoh PLTG di Jawa kita mundurkan proses pembangunannya karena pasokan di Jawa juga sudah cukup," ujar dia.
Nicke menuturkan, pembangunan PLTG relatif cepat, hanya memakan waktu dua tahun. Jika kebutuhan listrik meningkat PLN bisa dengan cepat menyesuaikan pasokan listrik dengan melanjutkan pembangunan PLTG.
"Kebanyakan pembangkit porsinya PLN kita sesuaikan kita lihat pertumbuhannya di Jawa. Karena kalau gas juga cuma dua tahun membangun," tutur Nicke.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: