Sukses

Sri Mulyani: Ekonomi RI Sudah Teruji Tahan Banting

Sri Mulyani Indrawati optimistis dengan target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen pada 2017.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tetap optimistis dengan target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen pada 2017. Target ini akan didukung dengan pertumbuhan konsumsi yang stabil dan investasi yang kuat.

Optimisme ini disampaikan Sri Mulyani saat pidato di acara Gala Dinner US Indonesia Society (USINDO) dan US ASEAN Business Council di Washington DC, Amerika Serikat, baru-baru ini.

Sri Mulyani menuangkan inti pidato dalam akun Instagra-mnya, seperti dikutip di Jakarta, Jumat (13/10/2017).

"Indonesia sudah teruji memiliki ketahanan ekonomi yang cukup baik, walaupun juga terpengaruh iklim ekonomi global," tulis Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Pada iklim global, kata dia, perubahan geopolitik juga memengaruhi harga komoditas, seperti yang dimiliki Indonesia. Indonesia adalah negara terbuka, jadi tidak kebal terhadap apa yang terjadi pada ekonomi global dan perkembangan geopolitik yang ikut mempengaruhi perbaikan harga komoditas.

"Tahun ini, kami berharap tumbuh di angka 5,2 persen, meski ada beberapa yang memprediksi pertumbuhan berada di angka 5,1 persen. Kami akan melihat perkembangannya pada dua kuartal terakhir tahun ini," Sri Mulyani mengatakan.

Menurutnya, optimisme pertumbuhan ekonomi di 2017 didorong oleh investasi dan konsumsi yang stabil. Meskipun ada yang menyoroti pelemahan daya beli dan pertumbuhan konsumsi.

Lebih jauh Sri Mulyani menuliskan, tren pertumbuhan investasi makin kuat terutama pada penanaman modal asing atau Foreign Direct Investment (FDI) dan investasi yang bersumber dari dalam negeri.

"Jadi kami sangat memperhatikan bagaimana tingkat kepercayaan investasi dapat terus berlanjut dan membangun momentum, seperti yang sering kali diulang oleh Presiden," kata dia.

Sri Mulyani juga memamerkan pembangunan infrastruktur yang sudah dan sedang berjalan di Tanah Air. Ia mengakui, sampai saat ini lebih dari 7 ribu kilometer (km) jalan dibangun dan diperbaiki.

Selanjutnya, pembangkit listrik 35 ribu Megawatt (MW) sedang dibangun, 210 ribu rumah untuk keluarga miskin, empat bandara baru sudah dibangun dan dua lagi sedang berjalan.

Infrastruktur-infrastruktur tersebut, kata Sri Mulyani merupakan prioritas utama pemerintah, seperti yang selalu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Membangun infrastruktur bukanlah kemewahan bagi Indonesia. Sebagai negara berkembang menengah, kebutuhan infrastruktur sangat mendesak," tegasnya.

Selain memprioritaskan infrastruktur, Sri Mulyani juga menyatakan bahwa pemerintah mengedepankan sektor kesehatan dan pendidikan agar dapat diakses masyarakat miskin dengan membangun area kesehatan dan pendidikan, sekolah, pembangunan rumah sakit.

"Pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur menjadi pilar yang sangat penting untuk menyongsong Indonesia berdaulat, adil, dan makmur," tutur Sri Mulyani.