Liputan6.com, New York - Popularitas mata uang digital atau yang lebih sering dikenal dengan nama bitcoin tengah meroket. Hal ini ditandai dengan terus melonjaknya harga bitcoin dari waktu ke waktu.
Minggu lalu, nilai dari mata uang digital ini kembali meningkat ke angka US$ 5.700 atau sekitar Rp 77 juta. Ini merupakan rekor tertinggi yang pernah ditorehkan oleh Bitcoin sepangkang sejarah.
Melesatnya popularitas mata uang digital di tengah harganya yang kian meningkat tentu membuat para pelaku pasar makin siaga. Managing Director Badan Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde mengatakan, kini sudah saatnya para pelaku pasar berhati-hati dan menganggap hal ini semakin serius.
Advertisement
Baca Juga
"Saya pikir sebentar lagi kita akan melihat perubahan besar," tutur Lagarde dilansir dari CNBC, Senin (16/10/2017)
Meski demikian, Lagarde juga mengingatkan bahwa pemakaian mata uang digital ini tidak selamanya buruk. Untuk itulah, para pelaku pasar harus benar-benar cermat dalam melihat perubahan ini. Ada implikasi yang lebih luas dalam dunia teknologi.
"Saya pikir seharusnya kita tidak mengategorikan apa pun yang berhubungan dengan mata uang digital dalam spekulasi negatif, seperti skema ponzi. Ini jauh lebih dari itu juga," jelasnya.
"Yang kami lihat, mata uang ini bisa membuat kita menggunakan teknologi yang lebih efisien dan murah," lanjutnya.
Sebagai informasi, naiknya harga dari Bitcoin ini disebabkan oleh rencana Fork yang akan dilakukan oleh Bitcoin Gold dan SegWit2x pada akhir bulan Oktober 2017 ini. Fork sendiri merupakan istilah yang digunakan ketika sebuah jaringan mata uang digital (cryptocurrency) akan dipecah menjadi beberapa entitas. Seseorang yang telah mempunyai sejumlah mata uang digital, nantinya akan mendapatkan mata uang digital baru dengan jumlah yang sama.
Contohnya untuk Fork yang akan dilakukan Bitcoin Gold, apabila Anda saat ini mempunyai seribu Bitcoin, maka Anda juga akan mendapat seribu Bitcoin Gold setelah Fork selesai. Nilai dari mata uang digital baru itu sendiri belum bisa diperkirakan. Namun, banyak investor yang berharap bisa mengambil keuntungan dari proses ini.
Hal ini menyebabkan banyak pemilik mata uang digital lain, seperti OmiseGo dan NEO, yang kemudian menjual aset mereka untuk membeli bitcoin. Hal ini pun meningkatkan persentase kepemilikan Bitcoin bila dibandingkan dengan mata uang digital lain, dari yang sebelumnya hanya 48,8 persen menjadi 53,2 persen.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â