Sukses

3 Tahun Jokowi-JK, Konektivitas Transportasi Lebih Baik

Upaya penurunan dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok menjadi salah satu tolak ukur kinerja Jokowi-JK.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf kalla memasuki tahun ketiga pada Oktober 2017. Dari sisi transportasi, konektivitas sudah jauh lebih baik jika dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya.

Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi menjelaskan, konektivitas yang lebih baik ini tidak terlepas dari pembangunan infrastruktur yang terus dilakukan.

"Highlight-nya Pak Jokowi-JK ini ingin melakukan pembangunan transportasi dengan mengejar ketertinggalan. Amanah ke saya adalah menciptakam konektivitas. Tapi lebih jauh lagi kami pastikan bahwa konektivitas kayak gimana, tapi yang bisa berfungsi dengan baik. Jadi sekarang ini sudah jauh lebih baik," ucap Budi Karya seperti ditulis Selasa (17/10/2017).

Di sektor udara, dia mencontohkan salah satunya adalah pengembangan Bandara Silangit, Sumatera Utara. Dulunya bandara ini hanya sebagai bandara perintis yang hanya didarati pesawat Susi Air tiga kali dalam satu minggu. Namun, bandara itu kini menjadi bandara internasional yang tingkat okupansi pesawatnya lebih dari 85 persen.

Di sisi laut, upaya penurunan dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok menjadi salah satu tolak ukur. Dengan peningkatan kualitas infrastruktur pelabuhan dan waktu bongkar muat yang lebih rendah, menjadikan Priok kini disinggahi kapal-kapal besar. "Dengan demikian arus logistik lebih efisien," ucap Budi Karya.

Tidak puas dengan Priok, saat ini pemerintah terus membangun berbagai infrastruktur seperti pelabuhan. Proyek terbesar saat ini adalah pembangunan Pelabuhan Patimban, Jawa Barat.

Sementara di sektor kereta api, semasa pemimpinan Jokowi-JK, banyak proyek yang dikerjakan, seperti jalur kereta di Sulawesi dan merevitalisasi beberapa jalur kereta demi memangkas waktu tempuh dari satu tempat ke tempat lain.

"Untuk di Jakarta sekarang juga sudah hampir selesai pembangunan MRT, ini memang proyek dengan investasi triliunan rupiah, tapi bisa menghemat kerugian dari kemacetan yang ada di Jakarta," katanya.

Sedangkan di sektor darat, terbaru, Kemenhub telah menyerahkan beberapa bus ke pemerintah daerah di Magelang dan Tamanggung. Upaya ini dilakukan tidak terlepas dari untuk meningkatkan konektivitas di kedua wilayah itu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: