Sukses

Sudah Sehatkah Keuangan Kamu? Cek Dulu di Sini

Tahukah kamu, jumlah penghasilan enggak ada hubungannya dengan kesehatan keuangan?

Liputan6.com, Jakarta - Tahukah kamu, jumlah penghasilan enggak ada hubungannya dengan kesehatan keuangan? Penghasilanmu selama satu bulan yang mungkin sanggup membeli motor baru, belum tentu kondisi keuanganmu baik. Sebaliknya. penghasilanmu di bawah UMR, belum tentu kondisi keuanganmu sekarat.

Bagaimana cara mengecek apakah keuanganmu tergolong sehat? Coba cek lewat 5 indikator ini seperti dikutip dari Swara Tunaiku:

1. Rasio tabungan

Rasio ini bertujuan untuk menetapkan persentase ideal yang harus kamu tabung setiap tahun atau bulan. Misal, total nilai tabunganmu yang tersebar di tabungan dan deposito bank adalah Rp 50 juta. Sementara itu, total pendapatan tahunanmu adalah Ep 120 juta. Maka, rasio tabunganmu adalah Rp 50 juta dibagi Rp 120 Juta, yaitu 41,7 persen.

Angka minimal rasio tabungan adalah 10 persen, lebih besar lebih baik. Jadi dengan rasio tabungan sebesar 41,7 persen, kondisi keuanganmu bisa dibilang sangat sehat.

Menabung adalah kebiasaan yang wajib dilakukan kalau kamu mau masa depanmu lebih tenang. Nah, rasio ini berguna untuk menilai apakah kegiatan menabungmu selama ini sudah ideal atau belum. Caranya? Bagi saja nilai tabungan tahunanmu dengan jumlah pendapatan tahunan.

2. Rasio Likuiditas

Likuiditas artinya kemampuan sebuah aset diubah menjadi uang tunai secara cepat. Dengan memahami rasio likuiditas, kamu jadi tahu kemampuan isi dompetmu untuk membiayai kebutuhan hidup kalau tiba-tiba kamu kena PHK atau masalah keuangan lain.

Cara mengetahui rasio likuiditasmu adalah dengan membagi jumlah aset berupa kas atau setara kas (seperti tabungan, deposito, atau emas) dengan total pengeluaranmu selama sebulan. Ingat ya, kamu harus menggunakan satuan bulan.

Contoh, anggap saja total kas dan aset setara kasmu adalah Rp 50 juta. Kalau pengeluaran per bulanmu adalah Rp 5 juta,  berarti kamu tinggal membagi angka 50 dengan 5. Hasilnya adalah 10, yang artinya kamu masih punya sisa waktu 10 bulan untuk ‘aman’ secara finansial. Dengan kata lain, kebutuhan hidupmu akan tetap terpenuhi meski kamu sudah tak bekerja lagi.

Simak video pilihan di bawah ini:

2 dari 3 halaman

Selanjutnya

3. Rasio Solvabilitas

Rasio ini berguna untuk mengukur risiko kebangkrutanmu. Kondisi bangkrut yang dimaksud adalah ketika jumlah utang sudah melebihi jumlah asetmu. Rasio solvabilitas bisa didapatkan dengan membagi nilai total kekayaan bersih dengan total aset. Misalnya, nilai total kekayaan bersih kamu adalah US$ 2,6 miliar.

Sementara itu, nilai asetmu mencapai angka US$ 4,3 miliar. Maka, diketahui bahwa rasio solvabilitasmu adalah 60,5. Berarti, kamu masih bisa bertahan meskipun terjadi penurunan nilai aset hingga 60,5%. Angka ideal untuk rasio ini tidak boleh kurang dari 50 persen.

4. Pertumbuhan Pendapatan Perlu dicatat

Kenaikan gaji enggak sama peningkatan pendapatan. Coba deh, kurangi pendapatanmu tahun ini dengan pendapatanmu tahun lalu, lalu hasilnya kamu bagi dengan nilai pendapatanmu tahun lalu. Setelah itu, hasilnya kamu kurangi dengan laju inflasi.

Ini adalah cara menghitung pertumbuhan pendapatan yang benar.Misalnya, anggap saja pendapatanmu tahun lalu adalah Rp 4 juta. Sementara itu, pendapatanmu tahun ini mencapai angka Rp 9 juta, yaitu hampir 2 kali lipatnya. Sedangkan tingkat inflasi berada di angka 8 persen.

Maka, pertumbuhan pendapatanmu adalah ([Rp 9 Juta - Rp 4 Juta] : Rp 4 Juta) – 8 persen = 117 persen. Artinya, pendapatanmu tahun ini telah mengalami peningkatan sebanyak 117 persen dibandingkan tahun lalu.

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

5. Rasio kemampuan pelunasan utang

Sesuai namanya, rasio ini berguna untuk mengecek kemampuanmu dalam melunasi utang. Untuk mengetahui rasiomu bagus atau enggak, kamu bisa membagi beban utang per tahun atau per bulan dengan nilai pendapatan per tahun atau per bulan.

Contoh, anggap saja kamu punya beban utang berupa cicilan sebesar Rp 5 juta setiap bulannya. Sementara itu, pendapatan bulananmu adalah Rp 10 juta. Maka, rasio kemampuan pelunasan utangmu adalah Rp 5 juta dibagi Rp 10 juta, yaitu 50 persen.Angka itu sudah tergolong nggak sehat, lho.

Idealnya, angka rasio kemampuan pelunasan utangmu nggak boleh melebihi 35 persen.Itu dia 5 cara mengecek status keuangan yang tergolong sehat. Apakah keuanganmu sudah sehat?