Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Standard & Poor's (S&P) akan kembali menaikkan peringkat Indonesia dalam hal layak investasi (investment grade). Kemungkinan kenaikan rating investasi tersebut diberikan pada tahun depan.
Luhut mengungkapkan, hal diketahui saat dirinya melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat, dan bertemu dengan petinggi S&P John Berisfod di New York.
Saat itu dia mempertanyakan alasan S&P belum menaikkan rating investasi Indonesia. ‎"Saya diminta Tito (BEI) untuk ketemu S&P di New York, kita bicara 1 jam. Saya jelasin ke dia, saya enggak mau bicara angka-angka. Kenapa kamu belum naikin BBB, dia kasih argumen begini begitu," ujar dia di Auditorium Mutiara PTIK, Jakarta, Jumat (20/10/2017).
Advertisement
Baca Juga
Dia mengungkapkan, alasan John Berisfod antara lain meminta pemerintah Indonesia untuk bisa menjaga agar tingkat kemiskinan tidak terus meningkat. Salah satunya dengan menarik sebanyak-banyaknya investasi ke dalam negeri.
"Saya bilang John. Kami ada 20 persen miskin di bawah. Kalau ini tidak kami tackle ini bisa jadi radikal, karena kemiskinan, karena pendidikan, pemerataan tidak terjadi. Anda berarti ikut dalam mendorong radikalisme di Indonesia," kata dia.
Kemudian belum lama ini, lanjut Luhut, bos S&P kembali menghubunginya. Dia bilang S&P akan kembali menaikkan rating Indonesia dari saat ini BBB- menjadi BBB tanpa minus.
"Sekarang dia telepon saya lagi, dia mau kasih bbb tanpa minus. Menurut saya pribadi peluang itu ada (naik peringkat). Apakah terjadi di tahun depan awal atau akhir. Sekarang semua angka-angka indikator ekonomi kita bagus kok‎," tandas dia.
Tonton Video Pilihan Ini: