Sukses

KEK Mandalika di Lombok Beroperasi, Serap 58 Ribu Tenaga Kerja

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika akan memberikan dampak positif yang besar untuk masyarakat di Lombok Tengah, NTB.

Liputan6.com, Lombok Tengah - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, ‎operasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika akan memberikan dampak positif yang besar untuk masyarakat di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Penyerapan tenaga kerja diperkirakan mencapai 58 ribu orang.

"Proyek KEK Mandalika akan berdampak ke masyarakat. Ada yang bisa jualan cinderamata, buka warung makan, homestay. Kita sudah hitung, ada rekrutmen 58 ribu karyawan karena 8 investor hotel investasi sekitar Rp 13 triliun," ujar Jokowi saat Peresmian KEK Mandalika, Lombok, Jumat (20/10/2017).

Nilai investasi ini, diakui Jokowi, dapat dilipatagandakan hingga 3 kali lipat mengingat kawasan ini akan berkembang, sehingga memberikan dampak signifikan bagi masyarakat setempat.

Ada 5 pesan Jokowi untuk pembangunan dan pengembangan KEK Mandalika kepada Gubernur NTB, Bupati Lombok Tengah, dan para investor. Pertama, menghijaukan KEK Mandalika. Presiden minta agar KEK Mandalika seluas 1.175 hektare (ha) ini dihijaukan dengan penanaman pohon. ITDC sebagai pengelola KEK Mandalika bertanggungjawab atas penghijauan kawasan.

"Minta tanaman seribu, sejuta, saya akan kirim. Tapi diurus dan diawasi, jangan ditinggal‎. Jangan cuma nanam sejuta pohon, 1 miliar pohon, tapi yang hidup cuma 3‎. Mending nanam 5.000 pohon, tapi hidup semua, jadi tidak usah bombastis. Saya tahu yang begitu, jangan bohongin saya, kan saya orang lapangan," terangnya.

Kedua, Jokowi berpesan agar kawasan Mandalika ditata dengan baik. Menyiapkan pasar untuk penjualan cinderamata, menata kawasan kumuh, sehingga masyarakat ikut menikmati pembangunan kawasan ini.

Ketiga menghadirkan karakter bangunan yang berbeda dengan Bali atau daerah lainnya. Lombok, katanya, mempunyai kekuatan infrastruktur baik sehingga bisa membangun bangunan yang menunjukkan ciri khas Lombok.

"Jangan bangun rumah atau bangunan model Spanyol. Kita bukan orang Spanyol. Lombok dan NTB kan punya kekuatan infrastruktur yang baik‎," lanjut Jokowi.

Jokowi menambahkan, pesan keempat kepada Menteri Pariwisata untuk memberikan dukungan kepada pembangunan kafe, homestay oleh warga. Termasuk toilet yang harus dirancang mengikuti standar internasional.

"Mumpung ini masih titik nol, sehingga bisa terkonsep dengan baik. Kita ingin ini menjadi kawasan ‎besar yang berdampak untuk NTB," tuturnya.

Tonton Video Pilihan Ini:

‎

 

2 dari 2 halaman

Cabut Kontrak

Kelima pesan untuk investor. Jokowi mengeluarkan ultimatum untuk mencabut kontrak investor yang tak serius membangun infrastruktur dan pariwisata KEK Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"‎Kepada investor, buat aturan main di kontrak yang jelas. Jangan sampai didiamkan saja tanahnya, tidak diapa-apain," tegas Jokowi.

Dia memberi waktu 6 bulan kepada investor untuk merealisasikan investasinya di KEK Mandalika. Jika tidak, ancamannya tak main-main, kontrak akan dicabut.

"Beri waktu 6 bulan. Tidak diapa-apain, cabut. Jadi harus ada klausul di kontrak, 6 bulan setelah tandatangan kontrak, dapat lahan sekian hektare (ha), tidak diapa-apain atau didiamkan saja, cabut (kontrak)," papar Mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Jokowi mengatakan, calon investor yang sudah mengantre untuk investasi di KEK Mandalika sangat banyak. ‎Sehingga dia ingin memberi kesempatan kepada investor yang serius untuk menanamkan modal di KEK Mandalika.

"Yang antre di Mandalika banyak. Saya ketemu Sheikh Tamim (Qatar), saya tunjukkan gambar di sini, dan dia kagum betul dengan keindahan Mandalika. Beliau mau ambil semua (investasi), tapi saya bilang nanti dulu kan saya tahan harga juga dong. Beliau bisa kirim tim, kita bicarakan, jangan mau diambil semua," tandasnya.