Liputan6.com, Lombok Tengah - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) seluas 1.175 hektare (ha). KEK Mandalika disebut-sebut mirip konsep kawasan Nusa Dua, Bali, tapi lebih lengkap karena akan memiliki sirkuit MotoGP.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengungkapkan, pembangunan dan pengelolaan KEK Mandalika dipegang oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Fokus KEK Mandalika berbasis pariwisata.
Advertisement
Baca Juga
"KEK Mandalika diproyeksikan akan punya 10 ribu kamar hotel, dan targetnya 2.000 kamar di 2019. Juga akan punya sirkuit balap kelas dunia, convention center, dan 7 hotel yang akan direalisasikan pada 2019," jelasnya saat Peresmian KEK Mandalika di Lombok, Jumat (20/10/2017).
Lebih jauh Darmin menuturkan, ITDC akan membangun infrastruktur di kawasan. Sementara pemerintah berperan membangun infrastruktur seperti jalan, ketersediaan listrik, pelabuhan, bandara, dan lainnya.
"ITDC dapat memanfaatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 250 miliar. Dengan suntikan modal itu, ITDC bisa mencatat aliran investasi sekitar Rp 13 triliun," ujarnya.
Nilai investasi yang sedang berjalan, sambungnya, sebesar Rp 4,1 triliun. Penanaman modal ini mencakup 5 hotel bintang 5, yakni Hotel Pullman, Hotel ClubMed, Hotel Royal Tulip, Hotel X2, serta Hotel Paramount dan Sea Water Reverse Osmosis kapasitas 3.000 meter kubik per hari.
"Kami dukung ITDC mencari tambahan dana Rp 3 triliun dari pasar untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur. Dengan demikian dapat menyelesaikan pembangunan infrastruktur untuk mendorong perekonomian wilayah ini," terang Darmin.
Menurutnya, pengembangan kawasan ini akan berdampak positif bagi perekonomian di Lombok Tengah pada khususnya, dan NTB pada umumnya. Kesejahteraan masyarakat sekitar akan meningkat karena menjadi bagian dari pengembangan KEK Mandalika.
"Manfaatnya sudah terlihat bertumbuh di kawasan ini. Masyarakat membangun homestay, kafe, dan industri kreatif lain. Perlu diingat, penataan kawasan perlu dilakukan dengan standar yang baik," ucap mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu.
Simak video pilihan di bawah ini:
Selanjutnya
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Wahyu Utomo menambahkan, konsep ITDC hampir sama dengan kawasan Nusa Dua, Bali.
"Konsepnya mereplika Nusa Dua. Tapi akan lebih dikembangkan lagi, misalnya ada sirkuit MotoGP di dalam kawasan, hotel dan resort, serta pusat kesehatan (wellness center). Ini kan suasananya enak, jadi nanti ada terapi tradisional maupun yang teknologinya akan dikembangkan," jelasnya.
Khusus untuk sirkuit balap motor kelas dunia, Sekretaris Dewan Nasional KEK, Enoh Suharto Pranoto mengatakan, ITDC akan menandatangani kontrak kerja sama dengan Vinci Prancis sebagai perusahaan yang akan membangun dan mengelola sirkuit MotoGP pada November 2017.
"Investornya sudah ada. Mungkin di November ini sudah tandatangan kontrak kerja sama dengan Vinci. Pertama kan teken MoU sudah komitmen investasi di sini, nah ini lebih serius teken kontrak. Kalau sudah tandatangan kontrak, ada deal di situ, bayar kapan, mulai bangun kapan karena mereka sudah kaji," terangnya.
Dengan penandatanganan kontrak pada November 2017, diakui Enoh, konstruksi sirkuit MotoGP di kawasan Mandalika dapat dimulai pada 2018. "Bisa tahun depan (konstruksi) karena kajian lingkungan AMDAL sudah direncanakan, sehingga proses bisa lebih cepat," tutur Enoh.
Direktur Utama ITDC, Abdulbar M. Mansoer mengungkapkan perbedaan mendasar antara KEK Mandalika, Lombok dengan kawasan Nusa Dua, Bali. Di antaranya Nusa Dua lebih kepada MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Events). Untuk diketahui, The Nusa Dua di Bali pun dikelola oleh ITDC
"Kalau di sini (Mandalika), lebih leisure, alam bagus sekali. Di sini sport, leisure, dan nature. Nature kita punya 16 km pantai, sport kita bisa jetski, parasailing, MotoGP, golf. Leisure punya hotel-hotel 10 ribu kamar," kata Abdulbar.
Dia mengaku, tak takut turis maupun wisatawan domestik lebih memilih KEK Mandalika Lombok sebagai tujuan wisata. Sehingga kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali akan menurun drastis dan bergeser ke Lombok.
"Tidaklah, pasarnya kan beda. Ini alternatif turis dan wisatawan domestik berlibur ke Indonesia," pungkas Abdulbar.
Advertisement