Liputan6.com, New York - Miliarder asal Amerika Serikat Tom Steyer memiliki keinginan yang besar untuk bisa menggulingkan Presiden Donald Trump dari kursi presiden. Ia pun rela merogoh koceknya hingga US$ 10 juta atau Rp 135 miliar untuk membuat iklan yang dirilis pada hari Kamis mminggu lalu.
Menurut Tom Steyer, Trump tidak cocok mengisi kursi presiden karena membuat Amerika tidak stabil dan bisa menyeret negara tersebut ke dalam perang nuklir. Dalam surat terbukanya, Steyer juga menganggap Trump tidak memiliki kemampuan untuk menjalankan peerintahan. Menurutnya, masalah tentang pemakzulan Trump menjadi masalah yang sangat nyata.
Advertisement
Baca Juga
”Dia (Donald Trump) telah membawa kita ke ambang perang nuklir,” kata sang miliarder seperti dilansir dari CNNmoney, Rabu (25/10/2017)
"Ia mengancam untuk mengurangi bantuan bagi jutaan warga Amerika di Puerto Riko yang berjuang bertahan hidup tanpa air minum atau listrik sebuah langkah yang akan menjadi kelalaian total dari tugasnya. Dan setiap hari, orang Amerika dibiarkan risau sikap Trump bisa memicu perang nuklir. Tindakan ini mewakili serangan sistemik terhadap masa depan bangsa kita," lanjutnya.
Iklan tersebut pada siaran di New York dan California secara nasional melalui televisi kabel. Seruan itu terjadi di tengah tensi Donald Trump dengan Korea Utara, Kim Jong-Un yang terus meninggi.
Sebagai informasi, Steyer adalah pendiri firma investasi Farallon Capital dan komite aksi politik lingkungan NextGen America yang menentang proyek pipa XL Keystone yang kontroversial.
Steyer bukanlah miliarder pertama yang menolak kehadiran Trump di gedung putih. Sebelumnya, pendiri majalah dewasa Larry Flynt menawarkan hadiah hingga US$ 10 juta untuk siapa saja pemberi informasi yang dapat membantu untuk menyingkirkan Donald Trump dari Gedung Putih.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Harta menyusut
Tahun 2017 merupakan era baru bagi Donald Trump. Pria 71 tahun ini dilantik sebagai pemenang pemilu Amerika Serikat tahun 2016 dan sukses menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat. Dia dilantik di Washington DC pada 20 Januari 2017.
Meski memiliki jabatan baru, kondisi finansial Donald Trump tidaklah semulus kiprahnya di dunia politik. Dalam laporan terbaru Forbes 400 2017, majalah bisnis itu mengungkap jumlah kekayaan Donald Trump turun drastis. Sepanjang 2017, Trump sudah kehilangan harta US$ 600 juta atau Rp 8,1 triliun.
Pasar properti New York yang terguncang, tagihan tuntutan hukum yang mahal, hingga biaya kampanye presiden yang menyerap anggaran banyak menjadi penyebab dari turunnya kekayaan Presiden AS ke-45 ini. Forbes menyebut, kekayaan Trump kini berada di angka US$ 3,1 miliar. Lebih sedikit dari tahun lalu yang berada di angka US$ 3,8 miliar.
Tahun 2016 lalu, Trump masih menduduki peringkat 156 orang paling kaya di Amerika. Kini, ayah dari Ivanka Trump ini harus rela bertengger di peringkat 248.
Penyebab terbesar turunnya nilai kekayaan Trump adalah nilai aset properti New York yang melemah. Kebanyakan aset properti Trump berada di New York, padahal kota ini sedang mengalami penurunan harga properti termasuk yang terletak di kawasan elite Manhattan dan Fifth Avenue. Pelemahan nilai properti ini memangkas kekayaannya US$ 400 juta.
Properti milik Trump yang terletak di Miami, Irlandia, serta Skotlandia juga mengalami penurunan nilai. Jumlah kunjungan tamu ke hotel milik Trump juga menurun akibat sikap Presiden AS ini yang cenderung ofensif saat tampil ke publik.
Sementara itu, jumlah uang tunai Trump turun US$ 100 juta sejak tahun lalu akibat dari kampanye presiden yang menghabiskan US$ 66 juta. Ia juga menggelontorkan US$ 25 juta untuk menyelesaikan tuntutan hukum atas Trump University.
Forbes mengaku mendapat informasi atas kekayaan Donald Trump melalui riset selama berbulan-bulan dan wawancara dari berbagai pihak.
Advertisement
Aset Donald Trump
Trump juga memiliki aset properti yang sangat banyak. Sebelum menjadi presiden, Donald Trump juga dikenal sebagai miliarder yang mendulang harta dari bisnis properti.
Trump punya puluhan hotel berbintang lima lengkap dengan resor dan fasilitas lainnya. Belum lagi ternyata orang nomor satu di Amerika itu juga punya empat rumah bak istana. Pemimpin Amerika rupanya diam-diam memiliki 10 lapangan golf yang bila ditotal jumlahnya bisa mencapai US$ 206 juta.
Trump juga memiliki sejumlah properti berharga di Kota New York, seperti Trump Tower di Fifth Avenue, kawasan elite di jantung Manhattan, dan sebuah gedung kondominum di 502 Park Avenue, 40 Wall Street, dan 30 persen saham di gedung 1290 Avenue of the Americas.
Selain itu, Trump memiliki resor dan lapangan golf, seperti Mar-a-Lago, yakni klub pribadinya di Palm Beach, Florida. Dia juga mempunyai gedung perkantoran di San Francisco dan sebuah hotel di Las Vegas.
Setelah menyandang jabatan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kini tinggal di Gedung Putih. Akan tetapi, sebelumnya, taipan properti ini memiliki kediaman di New York City, tepatnya di Trump Tower.
Apartemen milik Donald Trump ini memiliki interior berhias emas. Apartemen dilengkapi dengan tujuh kamar tidur. Berbagai furnitur mahal juga menghiasi interior ruangan.
Jika masuk ke dalam apartemen Trump ini, nuansa emas dihadirkan dengan kehadiran material marmer yang melapisi permukaan dinding, lantai, serta tiang-tiang pilar. Melihatnya seolah siapa pun merasakan sebuah istana para raja dan ratu pada abad 16.