Sukses

Hadapi Lonjakan Konsumsi, Pertamina Tambah Elpiji 3 Kg di Bali

Hal ini untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi saat ‎menyambut Hari Raya Galungan yang jatuh pada 1 November 2017.

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region V Jawa Timur Bali Nusa Tenggara (JatimBalinus‎) menambah pasokan elpiji 3 kilo gram (kg) di Bali. Hal ini untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi saat ‎menyambut Hari Raya Galungan yang jatuh pada 1 November 2017.

Area Manager Communication & Relations Pertamina JatimBalinus, Rifky Rakhman Yusuf mengatakan, untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi Elpiji 3 Kg menyambut hari Raya Galungan, Pertamina memberikan tambahan pasokan Elpiji 3 Kg pada 28 dan 29 Oktober 2017, dengan total sebanyak 177.680 tabung Elpiji 3 Kg atau sebesar 533,04 Metrik Ton (MT) untuk seluruh wilayah Bali.

Sedangkan, realisasi harian penyaluran Elpiji 3 Kg untuk wilayah Bali, sebanyak 206.685 tabung Elpiji 3 Kg setiap harinya, atau setara dengan 620.05 Metrik Ton.

"Pertamina telah memastikan stok dan pasokan Elpiji khususnya di wilayah Bali dalam kondisi normal dan aman. Hal ini didukung dengan penambahan pasokan Elpiji 3 Kg untuk menyambut perayaan hari besar keagamaan tersebut," kata ‎Rifky, di Jakarta, Selasa (24/10/2017).

‎Dengan adanya penambahan sekitar 85 persen dari rata-rata penyaluran harian Elpiji 3 Kg di wilayah Bali, diharapkan masyarakat bisa merayakan hari Raya Galungan dengan tenang tanpa memikirkan terjadi kekosongan dan kenaikan harga Elpiji.

"Masyarakat diharapkan tidak perlu khawatir sebab stok Elpiji di seluruh wilayah Bali tersedia dengan baik," ujar ‎Rifky.

Terkait dengan kondisi Gunung Agung yang masih berstatus awas, Pertamina telah menyiapkan langkah-langkah preventif dalam proses distribusi baik Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun Elpiji jika terjadi erupsi Gunung Agung, dengan mengatur pengalihan supply point untuk konsumen dan lembaga penyalur dari Terminal BBM Manggis ke TBBM Sanggaran maupun dari Surabaya, termasuk dalam kondisi emergency dapat dilakukan pengalihan titik pasokan dari Tanjung Wangi langsung ke konsumen atau lembaga penyalur melalui mobil tangki dengan kapal ferry.

“Untuk pasokan Elpiji Bali wilayah Kabupaten Jembrana, Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Tabanan dialihkan ke Terminal Elpiji Banyuwangi melalui via darat menuju pelabuhan Gilimanuk diangkut via kapal menuju pelabuhan Ketapang. Sedangkan untuk pasokan Elpiji Bali wilayah Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Klungkung melalui darat menuju pelabuhan Benoa dan diangkut dengan kapal ferry atau Landing Craft Tank langsung ke pelabuhan Ketapang,” jelas Rifky.

Hingga saat ini, Pertamina masih secara berkelanjutan menyalurkan bantuan Elpiji ke lokasi-lokasi pengungsian, yakni sejumlah 10 tabung Elpiji 12 atau 50 Kg per lokasi per harinya.

Adapun lokasi-lokasi yang disuplai Elpiji oleh Pertamina antara lain Gor Swecapura, Lapangan Ulakan, Manggis, Rendang, Les, Tembok dan Sambirenteng. “Pertamina terus berkoordinasi dengan seluruh instansi yang ada baik dengan Pemerintah Provinsi maupun Daerah agar dapat membantu meringankan beban para pengungsi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan Elpiji,” tutup Rifky.