Sukses

Sri Mulyani: Jangan Bekerja Sembrono untuk Rakyat

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan wejangan kepada seluruh pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Kemenkeu.,

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati memberikan wejangan kepada seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk mengelola keuangan negara secara profesional. Pasalnya, nilai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dikelola Kemenkeu mencapai Rp 2.220 triliun di tahun depan.

Pesan ini disampaikan Sri Mulyani saat Pidato Upacara Peringatan Hari Oeang ke-71 dan Hari Sumpah Pemuda di lapangan kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin Pagi (30/10/2017).

Sri Mulyani mengatakan, perekonomian dunia menunjukkan momentum pertumbuhan yang membaik di 2017. Hal ini membuka peluang bagi kebangkitan kembali aktivitas ekspor dan investasi di Indonesia.

"Kita harus memanfaatkan momentum ini dengan terus memperbaiki pelayanan publik dan dunia usaha, terus berinovasi dalam kebijakan dan instrumen untuk mendorong agar perekonomian Indonesia dapat meningkat pertumbuhannya, pemerataannya dan makin mampu menciptakan kesempatan kerja, serta mengurangi kemiskinan," ujar Sri Mulyani.

Untuk itu, dia berpesan, seluruh pegawai Kemenkeu harus mampu menjaga pelaksanaan APBN 2017 yang tinggal dua bulan Iagi. Pemerintah masih menghadapi tantangan untuk mencapai target penerimaan negara sebesar Rp 1.736,1 triliun.

"Saya minta seluruh jajaran Pajak, Bea Cukai dan PNBP untuk terus bekerja tekun dan keras memenuhi target tersebut. Laksanakan tugas dengan profesional, kompeten, teliti, sehingga penerimaan negara dapat tercapai, namun perekonomian tetap dapat terjaga momentum pemulihannya," pesannya.

"Jangan bekerja sembrono dan menyulitkan rakyat dan dunia usaha. Tetap santun dan melayani dengan tulus serta penuh pengabdian," pesan Sri Mulyani.

Pemerintah, katanya, telah mendapatkan persetujuan DPR untuk melaksanakan APBN 2018 pada 25 Oktober 2017.

Dengan asumsi dasar makro ekonomi 2018, meliputi pertumbuhan ekonomi 5,4 persen, inflasi 3,5 persen, nilai tukar rupiah 13.400 per dolar Amerika Serikat (AS), suku bunga SPN 5,2 persen, serta harga minyak US$ 48 per barel.

Sedangkan pengeboran minyak bumi diperkirakan mencapai 800 ribu barel per hari dan pengeboran gas bumi 1,2 juta barel per hari.

Maka postur APBN tahun depan direncanakan akan mengumpulkan pendapatan negara 2018 sebesar Rp 1.894,2 triliun dan belanja negara sebesar Rp 2.220,7 triliun.

Sri Mulyani menekankan, kualitas belanja negara pun diarahkan untuk pengurangan kemiskinan dan kesenjangan guna menciptakan keadilan dan perlindungan sosial pada masyarakat, penciptaan kesempatan kerja, dan pembangunan infrastruktur.

"Kita harus terus fokus membangun APBN yang kuat dan efektif dalam mencapai target-target pembangunan. Kita juga harus fokus memerangi pemborosan, ketidakefisienan, korupsi dan kebocoran anggaran negara," ujarnya.

"APBN adalah uang rakyat yang harus sepenuhnya kembali pemanfaatannya untuk menciptakan kemakmuran rakyat yang berkeadilan," Sri Mulyani menerangkan.

Dia berpesan, Kementerian Keuangan harus terus meningkatkan komunikasi dengan segenap pemangku kepentingan secara efektif dan tepercaya. Langkah-langkah dalam komunikasi publik yang sesuai dengan media dan cerdas serta tepat dalam isi, dapat meningkatkan pemahaman masyarakat dan mewujudkan dukungan publik pada kebijakan pembangunan. Dengan demikian diharapkan masyarakat dapat terlibat dan berpartisipasi aktif dalam implementasi kebijakan tersebut.

Di sisi lain, Sri Mulyani menjelaskan, Indonesia telah terpilih menjadi tuan rumah Annual Meetings IMF-World Bank 2018 di Bali. Untuk mempersiapkan pertemuan yang akan dihadiri oleh 15 ribu peserta dari 189 negara ini, Indonesia telah menyiapkan serangkaian kegiatan bertajuk Voyage to Indonesia.

Rangkaian kegiatan tersebut adalah untuk mengoptimalkan manfaat pertemuan tersebut bagi Indonesia serta menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia layak dan siap untuk menjadi tuan rumah Annual Meetings IMF-World Bank 2018.

Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah, kata Sri Mulyani, menunjukkan kepercayaan dunia atas reputasi dan stabilitas ekonomi, politik, keamanan serta kemajuan pembangunan Indonesia yang saat ini telah menjadi middle-income country.

"Pelaksanaan Annual Meeting 2018 adalah momentum bagi kita untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa kondisi perekonomian Indonesia stabil dan menjadi salah satu kekuatan ekonomi global," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: