Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengingatkan kembali sejarah lahirnya Oeang Republik Indonesia (ORI) dalam sebuah tulisan tangan yang diunggah di akun Facebook-nya.
Intinya, Indonesia memperingati Hari Oeang ke-71 dan berdirinya Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebagai institusi pertama oleh pemerintah pada 30 Oktober 1946.
Seperti dikutip dalam akun resmi Facebook-nya, Senin malam (30/10/2017), isi lengkap tulisan Sri Mulyani, sebagai berikut:
Advertisement
Kepada seluruh staf dan jajaran Kementerian Keuangan. Pada hari ini tanggal 30 Oktober 2017, kita melakukan upacara memperingati Hari Oeang. Pada 71 tahun yang lalu, Wakil Presiden, Mohammad Hatta menyatakan,
Baca Juga
"Besok tanggal 30 Oktober 1946 adalah suatu hari yang mengandung sejarah bagi tanah air kita. Rakyat kita menghadap penghidupan baru. Besok mulai beredar uang Republik Indonesia sebagai satu satunya alat pembayaran yang sah.
"Mulai pukul 12 tengah malam nanti, uang Jepang yang selama ini beredar sebagai uang yang sah, tidak laku lagi. Beserta dengan uang jepang itu ikut pula tidak berlaku uang De Javasche Bank."
"Dengan ini, tutuplah suatu masa dalam sejarah keuangan Republik Indonesia. Masa yang penuh penderitaan dan kesukaran bagi rakyat kita. Sejak mulai besok kita akan berbelanja dengan uang kita sendiri, uang yang dikeluarkan oleh Republik Indonesia."
Di tengah perjuangan mempertahankan kemerdekaan, pemerintah menetapkan Undang-undang (UU) tentang pengeluaran Uang Republik Indonesia, yakni UU 17/1946 dan UU 19/1946. Menteri Keuangan diberi kewenangan untuk menerapkan hal-hal yang berkaitan dengan pengeluaran Uang Republik Indonesia.
Tanggal 30 Oktober, kita peringati sebagai hari berdirinya Kementerian Keuangan. Sudah 71 tahun usia kementerian kita. Kita semua patut menyampaikan terima kasih kepada para pejuang pendahulu kita yang telah berjasa membangun institusi Kementerian Keuangan yang terus makin baik.
Kita bertanggung jawab meneruskan perjuangan itu dengan cara mengabdi, bekerja lebih keras dan cerdas, belajar dari masa lalu dan dari semua negara, mengantisipasi dan membangun masa depan bagi Bangsa Indonesia yang adil, makmur, bersatu, merdeka dan berdaulat.
Sri Mulyani meminta semua staf dan jajaran Kementerian Keuangan untuk terus mampu bekerja sama, bahu membahu dan saling menjaga, membimbing dan mengasuh dalam mengemban tugas berat kita, menjadi penjaga dan pengelola keuangan negara.
Lakukan tugas dan tanggung jawab dengan profesional, kompeten dan jujur, penuh integritas. Insya Allah kita akan terus membawa Indonesia makin mendekat pada cita-cita kemerdekaan kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Pimpin Upacara Hari Oeang, Ini Pesan Sri Mulyani
Sebelumnya Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menjadi pembina upacara dalam peringatan Hari Oeang ke-71 dan Hari Sumpah Pemuda, Senin pagi 30 Oktober 2017 di lapangan kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta. Pada upacara tahun ini, seluruh pegawai kompak mengenakan pakaian adat.
Sri Mulyani tampil mengenakan adat jawa. Berbusana kebaya hijau, berpadu dengan kain batik sebagai bawahan. Parasnya semakin cantik dengan riasan minimalis, lengkap dengan sanggul khas Jawa.
Begitupula dengan jajaran Eselon I, dan seluruh pegawai Kemenkeu. Semua menggunakan baju adat daerah masing-masing. Dari Sabang sampai Merauke, sehingga terlihat sebuah keberagaman yang menyatu, seperti semboyan negara Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika.
Saat pidato upacara, Sri Mulyani yang mengingatkan kembali mengenai sejarah lahirnya Oeang Republik Indonesia (ORI), perjuangan para pemuda untuk melahirkan sumpah pemuda, dan dikaitkan dengan tugas Kemenkeu dalam mengumpulkan penerimaan negara sesuai amanat konstitusi.
Sri Mulyani mengatakan, penerbitan ORI untuk pertama kalinya pada 30 Oktober 1946 menjadi momen sejarah dan bukti bahwa ORI merupakan alat pemersatu bangsa, sekaligus sebagai lambang identitas kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia di mata dunia.
Hari ini, 71 tahun yang lalu, ditetapkan pula menjadi hari lahir Kemenkeu, yaitu organisasi pertama yang dibentuk pemerintah pada awal kemerdekaan.
"Hal ini menunjukkan pentingnya keberadaan tugas Kemenkeu untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Republik Indonesia, serta mewujudkan tujuan kemerdekaan, yaitu menciptakan masyarakat adil dan makmur, dan menjadi bangsa yang bermartabat di dunia," tegasnya.
Oleh karena itu, Sri Mulyani menuturkan, seluruh pegawai Kemenkeu harus mampu membangun institusi ini dengan kompeten, profesional, dan berintegritas untuk menjaga, mengelola, dan membangun keuangan negara yang sehat, kuat dan berkelanjutan.
"Kemenkeu harus menjaga komitmen kuat untuk memelihara kepercayaan rakyat dalam memenuhi janji Republik dengan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang kredibel, efektif, dan berdaya guna," terangnya.
Di sisi lain, sambung Sri Mulyani, Sumpah Pemuda setiap tanggal 28 Oktober merupakan peristiwa bersejarah yang mengagumkan. Menurutnya, para pemuda Indonesia dari berbagai suku, agama dan ras kebangsaan mendeklarasikan dan menyatakan kebulatan tekad untuk menjadi satu bangsa, satu bahasa dan tanah air, Indonesia.
"Betapa mengagumkan tekad dan semangat pemuda dan pemudi Indonesia pada 1928 untuk bersatu. Pada tahun itu, kala teknologi, infrastruktur, dan komunikasi belum menyatukan Indonesia. Namun semangat dan tekad pemuda dan pemudi sangat nyata dan membaca untuk mewujudkan satu tanah air dan tumpah darah Indonesia," tuturnya.
Kini, dia menambahkan, semua perlu terus menerus belajar dan mencari inspirasi dan contoh nyata dari tekad mengagumkan dari generasi 1928.
Dengan kemajuan pembangunan, dengan infrastruktur yang makin menghubungkan seluruh daerah di Indonesia, dan dengan teknologi serta kemajuan komunikasi antar sesama anak bangsa, sudah seharusnyalah seluruh rakyat makin memperkuat tekad persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
"Kita harus melawan perpecahan, karena kita adalah satu bangsa, satu bahasa, dan satu tanah tumpah darah, tanah air Indonesia. Semangat sumpah pemuda adalah semangat persatuan yang digelorakan oleh generasi muda untuk berbakti bagi negaranya, bahkan pada saat negara kita belum dilahirkan," Sri Mulyani menjelaskan.
Semangat untuk terus memberikan yang terbaik bagi terwujudnya cita-cita bangsa. Menjaga kewibawaan, martabat, serta kedaulatan Negara merupakan kewajiban bagi setiap insan di republik ini.
"Saya ingin seluruh pejabat dan pegawai Kemenkeu mampu memaknai peristiwa bersejarah ini dengan bekerja secara disiplin, jujur, profesional dan berintegritas demi Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa," ucap Sri Mulyani.
Advertisement