Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak dunia atau Brent ditutup naik pada perdagangan Senin ke level tertinggi sejak Juli 2015 karena ekspektasi penurunan produksi OPEC akan terus berlanjut.
Mengutip Reuters, Selasa (31/10/2017), harga minyak mentah Brent berjangka menetap di US$ 60,90 per barel atau naik 46 sen. Harga minyak Brent telah menguat 9,5 persen dalam 16 hari perdagangan.
Sedangkan harga minyak mentah AS atau West Texas Intermediate (WTI) naik 25 sen menjadi US$ 54,15 per barel dan merupakan level tertinggi sejak 24 Februari 2017. Dalam 16 hari perdagangan, harga minyak AS telah menguat 10 persen.
Advertisement
Baca Juga
Organisasi negara pengeskpor minyak (OPEC) ditambah dengan Rusia dan sembilan negara lain sepakat untuk memotong produksi 1,8 juta barel per hari mulai Januari 2017 untuk menyeimbangkan pasokan dengan permintaan.
Perjanjian tersebut sudah diperbaharui sekali di tengah 2017 ini. Dalam pembaharuan tersebut, kesepakatan diperpanjang hingga Maret 2018. Sejauh ini, Arab Saudi dan Rusia kembali menyuarakan untuk menambah jangka waktu perpanjangan.
Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo mengatakan bahwa ada rencana dari Rusia dan Arab Saudi untuk memperpanjangan komitmen pengendalian produksi. Pangeran Mahkota Arab Saudi juga menambahkan bahwa kerajaan akan mendukung rencana tersebut.
"Pasar menyambutnya dengan positif sehingga harga terus melonjak," jelas analis Tradition Energy, Stamford, Gene McGillian.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: