Sukses

Kehati-hatian Investor Bikin Harga Emas Susut

Menguat spekulasi jika Presiden Donald Trump akan memilih Jerome Powell sebagai Gubernur The Fed yang baru.

Liputan6.com, London Harga emas turun terpicu penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan kehati-hatian investor jelang pertemuan Bank Sentral pada pekan ini. Kemudian rencanya rilisnya data payroll dan pengumuman pemimpin baru kursi Federal Reserve.

Harga emas di pasar spot tergelincir 0,4 persen menjadi US$ 1.270,40 per ounce. Sementara emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun US$ 7,20, atau 0,6 persen ke posisi US$ 1.270,50 per ounce. Ini mencapai penurunan bulanan sebesar 1 persen.

Dolar awalnya mendatar didukung laporan data AS yang solid. Namun ini berada di jalur kenaikan bulanan kedua berturut-turut.

Di sisi lain, The Fed memulai pertemuan dua hari. Seiring pertemuan ini menguat spekulasi jika Presiden Donald Trump akan memilih Jerome Powell sebagai Gubernur The Fed yang baru.

"Seseorang dari dalam the Fed, bahkan jika mereka lebih dovish, mungkin kurang bullish untuk emas, karena akan terlihat lebih cocok untuk mengelola kebijakan moneter, " kata Jeffrey Christian, Managing Partner CPM Group di New York. 

Kondisi ini bisa membuat dolar AS lebih menguat, yang biasanya mendorong emas menjadi lebih mahal. The Fed dijadwalkan merilis pernyataannya usai pertemuan pada Rabu pukul 2 siang waktu setempat.

Di sisi lain, Pelaku pasar juga sedang menunggu kebijakan Bank of England, rilisnya data gaji pekerja AS.

Adapun harga logam lainnya, perak turun 0,7 persen menjadi US$ 16,71 per ounce, menuju kenaikan bulanan ssebesar 0,5  persen

Harga platinum turun 0,1 persen menjadi US$ 915,24 per ounce. Paladium naik 1,6 persen menjadi US$ 980 per ounce.