Liputan6.com, Jakarta Terjadinya gempa beruntun di Ambon, kemarin, menimbulkan banyak kerusakan bangunan dan fasilitas umum, termasuk beberapa fasilitas di Bandara Pattimura.
Hasil dari pemeriksaan serta koordinasi internal dan eksternal di lingkungan Bandara Pattimura, terdapat beberapa kerusakan fisik bangunan, tapi tidak mengganggu operasi penerbangan.
Baca Juga
Dengan demikian, pagi tadi telah mendarat dengan selamat tiga penerbangan, yakni Batik Air dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, serta Batik Air dan Lion Air dari Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.
Advertisement
"Titik gempa itu tak jauh dari permukaan di area bandara. Kami sudah mengecek kondisi landasan pacu Bandara Pattimura dan tidak ada retakan, sehingga operasi penerbangan tidak terpengaruh oleh akibat gempa tersebut," kata Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso kepada wartawan, Rabu (1/11/2017).
Menurut Dirjen, operasional bandara harus tetap berjalan normal sesuai dengan standar keselamatan. "Jadi, penumpang penerbangan yang akan melakukan perjalanan ke Ambon atau dari Ambon bisa tetap tenang karena sampai saat ini operasional bandara masih dalam standar keselamatan," ungkap Agus.
Akibat gempa di Ambon itu, kondisi bangunan tower mengalami retak dan pecah kaca pada kabin controller lebih dari 50 persen. Namun secara umum fasilitasnya masih berfungsi.
Fasilitas navigasi, DVOR PMA, Localizer, dan GPS, setelah dilakukan pengecekan dan berdasarkan parameter yang ditampilkan, kondisinya masih normal. Begitu juga dengan kondisi radar dan VHF ER di Gunung Nona, yang dilaporkan masih beroperasi normal.
AirNav Indonesia Cabang Pratama Ambon melaksanakan contingency plan untuk menjamin operasional penerbangan di Bandara Pattimura tetap berjalan.
Mengingat tower belum bisa dipergunakan, dengan mempertimbangkan fasilitas dan kesiapan mental personel ATC, maka operasional APP dan tower dilakukan di ruang Briefing Office. Ruangan ini merupakan tempat yang paling memungkinkan dan aman untuk ddipergunakan sebagai antisipasi gempa susulan.
Saat ini, AirNav juga menyiapkan fasilitas komunikasi, yang pada pukul 04.00 WIT sudah siap dioperasikan. Sementara itu, karena pelayanan tower tidak dilakukan di tempat yang tinggi, maka observasi landasan pacu dilakukan oleh personel ATC dari watchroom PKPPK.
"Operasional tower di watchroom itu akan dilakukan sampai perbaikan tower selesai dan bisa digunakan lagi," tutur Agus.
Dari hasil koordinasi antara Otoritas Bandara Wilayah VIII Bandara Pattimura Ambon dengan PT Angkasa Pura I sebagai pengelola Bandara Pattimura, Lanud Pattimura dan AirNav Indonesia Cabang Ambon, saat ini fasilitas bandara, serta landasan pacu, taxiway, dan apron kondisinya aman. Fasilitas kelistrikan dan lainnya juga normal. Namun terjadi kerusakan fisik di terminal berupa plafon runtuh di beberapa bagian, tapi struktur bangunan masih utuh. (Yas)