Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memastikan pembangunan proyek kilang Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan Kalimantan Timur tetap berjalan sesuai rencana. Jika sudah beroperasi, proyek tersebut dapat meningkatkan ketahanan energi Indonesia.
Jonan mengatakan, pembangunan kilang merupakan komitmen Pemerintahan Presiden JokoWidodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam mengimplementasikan nawacita sektor ESDM. Karena itu, pelaksanaannya harus tetap berjalan.
“Pengembangan kilang menjadi komitmen Pemerintahan Jokowi dan harus dilaksanakan,” kata Jonan, di Jakarta, Rabu (1/11/2017).
Advertisement
Baca Juga
Proyek kilang Balikpapan terdiri dari dua tahap, tapak pertama diperkirakan selesai pada 2019 dan ke dua Juni 2021 atau lebih cepat 22 bulan dari yang ditargetkan. Proyek RDMP diperkirakan membutuhkan pendanaan US$ 4,6 miliar.
Jika sudah beroperasi, kapasitas Kilang Balikpapan akan meningkat dari saat ini 260 ribu barel per hari (bph), akan menjadi 360 ribu bph setelah dimodifikasi. “Ini proyek 5 miliar dolar dari 260 barel stream per hari jadi 360 ribu. Menurut saya, Pertamina akan menjalankan,” ungkapnya.
Perkejaan proyek tersebut, akan dimulai enam bulan dari sekarang dan nantinya produk-produk Bahan Bakar Minyak (BBM) dari kilang Balikpapan akan ditingkatkan hingga (memenuhi spesifikasi) Euro 5 dari sebelumnya Euro 2.
“Saya kira memulai pekerjaan sudah dari 6 bulan dari sekarang termasuk Bontang, Balikpapan, Tuban, Cilacap,” tutup Jonan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: