Sukses

Terminal Klaten Jadi Proyek Percontohan Rekayasa Sosial

Terminal Bus Klaten menjadi salah satu dari 16 Terminal yang dipilih untuk proyek percontohan rekayasa sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Terminal Bus Klaten menjadi salah satu dari 16 Terminal yang dipilih untuk proyek percontohan rekayasa sosial.

Dalam kunjungan kerjanya ke Terminal Bus Klaten, Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hindro Surahmat mengatakan, saat ini pengelolaan terminal penumpang Tipe A menjadi urusan pemerintah pusat.

Maka dari itu harus ada perubahan positif baik dalam hal pengelolaan terminal maupun peningkatan pelayanannya minimal perilaku petugas terminal sebagai pelayan masyarakat.

"Disinilah bukti bahwa negara hadir untuk menciptakan kesetaraan pelayanan kepada masyarakat dalam bertransportasi. Kebersihan, ketertiban dan kenyamanan harus menjadi indikator dalam penyelenggaraan pelayanan publik termasuk terminal," kata Hindro dalam keterangannya, Kamis (2/11/2017).

Perubahan positif ini memerlukan banyak dukungan dari Pemerintah Daerah, Aparat Keamanan dan berbagai pihak, termasuk para stakeholder yang terlibat dalam operasional terminal antara lain Para petugas terminal, awak kendaraan, penumpang, operator angkutan dan pedagang di lingkungan terminal, untuk mewujudkan 'Terminal Bus A Wow Jauh lebih keren'.

Telah terbit Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : SK. 4951/AJ.002/DRJD/2017 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kebersihan, Ketertiban dan Kenyamanan.

"Termasuk di dalamnya Penanganan Kedaruratan yang merupakan perangkat rekayasa sosial budaya yang nantinya harus kita patuhi bersama," tambah Hindro.

Lebih lanjut Hindro berharap agar semua petugas terminal berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan terminal menjadi semakin baik dan angkutan bus kembali menjadi moda pilihan yang dicintai masyarakat.

Selain itu, Hindro juga memerintahkan kepada seluruh petugas Terminal Penumpang Tipe A di seluruh Indonesia terutama di 16 Lokasi Terminal yang menjadi Pilot Project , untuk konsisten melaksanakan aturan yang ada secara berkesinambungan.

"Buat Terminal Penumpang Tipe A lebih berkesan positif bagi masyarakat pengguna jasa. Hilangkan kesan buruk tentang Terminal. Terus budayakan kerja ikhlas dan kerja kualitas sehingga kondisi fasilitas utama dan penunjang terminal tetap bersih, tertib, dan nyaman," lanjutnya.

Hindro menekankan agar para petugas terminal dapat bekerja secara profesional, berdasar standar operasional prosedur (SOP) dengan ikhlas dan kualitas.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

Revitalisasi

Sementara itu Plt. Bupati Klaten Sri Mulyani yang juga hadir dalam acara tersebut menyampaikan rasa terima kasihnya atas usaha yang telah dilakukan Pemerintah Pusat merevitalisasi Terminal Tipe A Ir. Soekarno dan melakukan rekayasa sosial di tempat tersebut.

"Kami sangat bersyukur Terminal ini sekarang sudah sangat bagus dan bersih. Harapan kami semoga bisa menarik minat masyarakat unuk menggunakan kembali bus AntarKota AntarProvinsi (AKAP) dalam aktivitasnya serta perilaku petugas terminal yang tertib dan melayani dapat menjadi contoh bagi petugas di tempat pelayanan umum lainnya. Kami juga berharap semoga penumpang bis dan penumpang kereta api dapat terintegrasi mengingat lokasi stasiun yang berada di depan terminal," ungkap Sri.

Seperti diketahui, Ditjen Perhubungan Darat telah menetapkan 16 terminal tipe A sebagai pilot project dalam rekayasa sosial pelaksanaan Kebersihan, Ketertiban dan Kenyamanan dengan harapan dapat menjadi pelopor dalam peningkatan pelayanan terminal tipe A kepada masyarakat pengguna jasa transportasi di Indonesia dan mewujudkan pelayanan terminal yang 'Wow Jauh Lebih Keren'.

Berikut adalah 16 terminal yang ditetapkan sebagai pelopor pelaksana kebersihan, ketertiban dan kenyamanan:

1. Terminal Tipe A Tirtonadi, Surakarta;

2. Terminal Tipe A Giriadipuro, Wonogiri;

3. Terminal Tipe A Bangga Bangun Desa, Cilacap;

4. Terminal Tipe A Pemalang, Pemalang;

5. Terminal Tipe A Pekalongan, Pekalongan;

6. Terminal Tipe A Ciakar, Sumedang;

7. Terminal Tipe A Sei Ambawang, Pontianak;

8. Terminal Tipe A Sri Bulan, Sarolangun;

9. Terminal Tipe A Ir. Soekarno, Klaten;

10. Terminal Tipe A Bawen, Kab. Semarang;

11. Terminal Tipe A Subang, Subang;

12. Terminal Tipe A Harjamukti, Cirebon;

13. Terminal Tipe A Arjosari, Malang;

14. Terminal Tipe A Kertonegoro, Ngawi;

15. Terminal Tipe A Terminal Terpadu Merak, Cilegon;

16. Terminal Tipe A Batu Ampar, Balikpapan.