Liputan6.com, Jakarta Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dipastikan akan menunjuk Jerome Powell sebagai Gubernur Federal Reserve (The Fed) berikutnya, menggantikan Janet Yellen.
Melansir laman Reuters, Kamis (2/11/2017), keputusan Trump yang dijadwalkan diumumkan pada Kamis sore waktu setempat, mengakhiri proses pemilihan yang berlangsung selama berbulan-bulan.
Baca Juga
Terdapat lima kandidat yang masuk dalam bursa pilihan Trump, termasuk Gubernur Fed Janet Yellen sebelum akhirnya pilihan Trump jatuh pada Powell. Kandidat lainnya, yakni Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gary Cohn, Ekonom Stanford University John Taylor, dan mantan Gubernur Fed Kevin Warsh.
Advertisement
Powell telah menjabat sebagai salah satu Dewan Gubernur Fed sejak 2012. Nama Powell beredar kuat sebagai pengganti Yellen, dibanding pesaing lainnya selama lebih dari seminggu ini.
Seorang sumber yang mengetahui proses tersebut mengatakan, tidak akan ada kejutan dalam pemilihan Bos The Fed yang baru ini, karena calonnya sudah jelas. Ini terlepas dari reputasi Trump yang dikenal selalu mengambil keputusan di detik terakhir.
Trump rencananya akan mengumumkan pilihannya pada Kamis pukul 3 sore waktu setempat, di Gedung Putih.
Janet Yellen, yang sebelumnya dijagokan Presiden dari Demokrat, Barack Obama, akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur The Fed pada Februari 2018. Namun dia akan tetap menduduki sebagai Anggota Dewan Gubernur Fed sampai 2024.
Powell (64) tahun, selama ini dikenal sebagai pendukung Yellen terkait penetapan kebijakan moneter. Di mana, dalam beberapa tahun terakhir muncul kekhawatiran bahwa tingkat inflasi yang rendah menjadi pertimbangan bank sentral lebih hati-hati untuk menaikkan suku bunga.
Ekonom Commerzbank Bernd Weidensteiner mengatakan, terpilihnya Powell menjadi penanda jika Trump telah memilih "orang yang paling tidak kontroversial" untuk menduduki kursi bank sentral AS.
"Di bawah kepemimpinannya (Powell), pasar akan berjalan bisnis seperti biasa - yang mereka jelas suka," jelas dia.
Â
Â
Sri Mulyani: Siapa pun Bos Bank Sentral AS, Dunia Butuh Kepastian
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memiliki harapan besar bagi Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve terpilih. Salah satunya memberi kepastian setiap arah kebijakan sehingga tidak menimbulkan sentimen negatif bagi negara lain.
"Kita berharap kebijakan dari Gubernur Bank Sentral yang baru bisa meneruskan kebijakan Janet Yellen. Tepat dan cepat dari setiap arah kebijakannya karena itu akan memengaruhi sentimen pelaku pasar global dan negara lain di luar AS," ujar Sri Mulyani di kantornya, Jakarta, Kamis (2/11/2017).
Sri Mulyani mengaku, negara-negara berkembang sudah memahami arah kebijakan The Fed, yakni normalisasi balance sheet dan kenaikan suku bunga acuan. Namun, sambungnya, belum dapat dipastikan seberapa cepat kenaikan suku bunga.
"Siapa saja yang dipilih, kita berharap yang memiliki ketenangan dalam berkomunikasi. Jadi dalam berkomunikasi yang tenang, jelas, dan berbasis data sehingga pasar bisa memiliki prediksi jelas dan tidak berspekulasi," dia menjelaskan.
Siapa pun Gubernur The Fed yang terpilih, Sri Mulyani menegaskan, Indonesia akan tetap fokus memperkuat fondasi atau fundamental ekonomi sehingga tidak mudah terpengaruh secara signifikan dengan ketidakpastian global.
"Kita akan mengomunikasikan kebijakan kita secara baik, apakah di kebijakan fiskal, terutama dari sisi defisit pembiayaan, sektor moneter, dan kesiapan di sektor keuangan lainnya," tuturnya.
Advertisement