Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha KAHMI (Hipka) menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat kemarin. Ada beberapa pokok masalah di sektor ekonomi yang menjadi pembahasan antara presiden dengan para pengusaha tersebut.Â
Ketua Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipka Kamrussamad mengatakan, pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara yang ditempuh untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi adalah dengan infrastruktur.Â
Menurutnya, pemerintah saat ini menjadikan infrastruktur sebagai program prioritas. Maka tak heran, dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah terus membangun jalan, pelabuhan, bandara dan infrasturktur lainnya.
Advertisement
Baca Juga
"Presiden menjelaskan bahwa prioritas program pembangunan saat ini adalah menata wilayah dan infrastruktur," ujar dia dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Sabtu (4/11/2017).
Tak hanya itu, hal lain yang dibicarakan ialah upaya percepatan sumber daya manusia (SDM). Pemerintah sendiri, kata dia, berupaya mengoptimalkan SDM melalui optimalisasi politeknik dan balai latihan kerja.
Presiden pun meminta kepada para pengusaha yang tergabung dalam KAHMI untuk ikut juga mendorong peningkatakan kualitas SDM.Â
Hipka, lanjut Kamrussamad, selama ini terus mengembangkan kualitas SDM melalui bidang kewirausahaan.
"Hipka mendorong kualitas SDM, khususnya di bidang kewirausahaan sehingga alumni KAHMI menjadi insan yang mandiri," paparnya.
Dalam pertemuan tersebut, dia juga menuturkan, Presiden berkenan hadir dalam acara Musyawarah Nasional (Munas) Korps Alumni HMI (KAHMI) yang digelar 17 November 2017 di Medan, Sumatera Utara.
Munas ke-10 akan digelar sepanjang 17-19 November 2017 dengan agenda utama pemilihan Presidium Majelis Nasional KAHMI masa bakti 2017-2022.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tantangan
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengatakan, saat ini Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah dan sejumlah masalah lain.
Rendahnya tingkat pendidikan menyebabkan pekerja terjebak dalam kategori 'low skill worker'. Alhasil, mereka hanya mendapat porsi pekerjaan kelas rendah dengan pendapatan di bawah pekerja pada umumnya.
Lebih menyedihkan lagi, lanjut Hanif, bahwa saat ini persoalan tenaga kerja di Indonesia masih dipinggirkan.
"Problem hari ini jadi tantangan besar buat kita. Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) kita untuk menjadikan SDM menjadi andalan dalam pembangunan," kata Hanif.
Sumber daya manusia merupakan aset yang sangat penting bagi sebuah Negara. Tanpa adanya sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas, tidak mungkin sebuah negara bisa tumbuh menjaga negara yang unggul dan berdaulat.
Advertisement