Sukses

Orang Menganggur Paling Banyak Ada di Maluku

Industri pariwisata dan ekonomi kreatif sangat menyerap banyak tenaga kerja, sehingga angka pengangguran di Bali relatif lebih kecil.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,04 juta orang dengan tingkat 5,50 persen pada Agustus 2017. Angka pengangguran tertinggi ada di Maluku, dan paling sedikit ada di Bali.

Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, M. Sairi Hasbullah mengungkapkan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tertinggi tercatat ada di Provinsi Maluku sebesar 9,29 persen. Penyebabnya karena indikasi terganggunya sektor perikanan di daerah tersebut.

"Indikasinya ada gangguan industri perikanan di Maluku bukan selalu karena cuaca dan banyak tenaga kerja yang bergantung di perikanan. Jadi di Maluku Tengah, Tual itu tinggi sekali angka penganggurannya," ujar dia di kantornya, Jakarta, Senin (6/11/2017).

Selain di Provinsi Maluku, TPT tinggi lainnya terjadi di Banten 9,28 persen, Jawa Barat (Jabar) 8,22 persen, Sulawesi Utara (Sulut) 7,18 persen, Kepulauan Riau 7,16 persen, dan DKI Jakarta dengan TPT 7,14 persen, serta Kalimantan Timur (Kaltim) 6,91 persen.

"Jabodetabek angka penganggurannya tinggi karena didominasi industri manufaktur yang punya daya tarik tinggi, tapi tidak serta merta menyerap banyak tenaga kerja," dia menerangkan.

Sementara Bali, kata Sairi tercatat TPT terendah 1,48 persen. Dia mengungkapkan, pendapatan masyarakat di Bali karena ditopang sektor industri ekonomi kreatif dan pariwisata. Sektor ini banyak menyerap tenaga kerja.

"Industri pariwisata dan ekonomi kreatif sangat menyerap banyak tenaga kerja, sehingga angka pengangguran di Bali relatif lebih kecil," terangnya.

TPT terendah lainnya, berada di Provinsi D.I. Yogyakarta 3,02 persen, Sulawesi Barat 3,21 persen, Nusa Tenggara Timur 3,27 persen, Sulawesi Tenggara 3,30 persen, Nusa Tenggara Barat 3,32 persen, Papua TPT 3,62 persen, dan lainnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tambah 10 ribu

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan kenaikan jumlah pengangguran di Indonesia sebesar 10 ribu orang menjadi 7,04 juta orang pada Agustus 2017. Adapun realisasi Agustus 2016 sebesar 7,03 juta orang. Pertambahan ‎jumlah orang yang menganggur ini seiring peningkatan jumlah angkatan kerja di Indonesia.

"Dalam setahun terakhir, pengangguran bertambah 10 ribu orang menjadi 7,04 juta di Agustus 2017," kata Kepala BPS, Suhariyanto atau yang akrab disapa Kecuk saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (6/11/2017).

Dari data BPS, jumlah pengangguran pada Agustus 2016 mencapai 7,03 juta, sementara di Februari 2017, angkanya 7,01 juta. Namun, dilihat dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus ini turun 0,11 poin dari 5,61 di Agustus 2016 menjadi 5,50 di periode yang sama tahun ini. Adapun, TPT pada Februari 2017 sebesar 5,33.

"Jumlah angkatan kerja yang masuk mencapai 3 juta orang per tahun, jadi komposisi pekerja dan penganggurannya akan terus naik seiring jumlah penduduk. Tapi ‎yang penting persentase TPT-nya turun," Kecuk menerangkan.

Data BPS menunjukkan jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus 2017 sebanyak 128,06 juta orang. Jumlah ini naik 2,62 juta dibanding realisasi Agustus 2016 ‎yang sebanyak 125,44 juta orang. Sementara untuk Februari 2017 mencapai 131,55 juta orang yang masuk angkatan kerja.

  • Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja atau bisa disebut dengan tunakarya.

    Pengangguran

  • BPS atau Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Nonkementerian yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

    BPS