Sukses

MarkPlus Gelar Annual MarkPlus Conference 2018

MarkPlus mengangkat tema Navigating The Unpredictable di MarkPlus Conference pada 7 Desember 2018.

Liputan6.com, Jakarta - MarkPlus, Inc sebagai perusahaan pionir dan terbesar marketing consulting, research, training, dan media di Indonesia akan menggelar The 12th Annual MarkPlus Conference 2018.

Acara pemasaran terbesar di Asia yang dihadiri oleh 5.000 marketing enthusiast, 500 perusahaan, dan diisi oleh 50 pembicara expert. The 12th Annual MarkPlus Conference 2018 akan diselenggarakan di Ballroom The Ritz Carlton Jakarta, Pacific Place pada 7 Desember 2017.

Tahun 2018 merupakan tahun politik. MarkPlus, Inc. melihat hal ini sebagai situasi yang unpredictable atau kondisi yang tidak bisa diprediksi. Situasi yang awalnya aman, nyaman, dan damai bisa saja berubah menjadi buruk.

Sama halnya dengan perusahaan yang disimbolkan sebagai kapal yang mengarungi samudera luas dan tenang. Samudera yang tenang ini sewaktu-waktu bisa saja berubah total menjadi berombak bahkan badai.

Karena alasan itulah, MarkPlus Conference tahun ini mengangkat tema Navigating The Unpredictable. Dengan tema tersebut, para pemasar diharapkan mampu melakukan navigasi terhadap perusahaan mereka di tengah samudera yang kondisinya tidak dapat diprediksi.

"Ibaratkan Anda menavigasi sebuah kapal dalam situasi unpredictable, Anda harus memiliki kompas yang tepat agar bisa mengarahkan bisnis Anda ke arah yang benar dan lebih baik," pungkas Hermawan Kartajaya, Founder & Chairman MarkPlus, Inc, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (9/11/2017).

Beberapa agenda menarik yang akan diadakan pada The 12th Annual MarkPlus Conference 2018 antaralain Marketing Update dari Hermawan Kartajaya, sesi bersama Prof. Rob Wolcott dari Kellogg Scholl of Management, Prof. Dr. Jonathan Wilson dari Richmond University, dan juga sesi Industry Outlook 2018 bersama para asosiasi seperti APRINDO, GAIKINDO, REI, PERBANAS, dan masih banyak lagi.

The 12th Annual MarkPlus Conference 2018 juga menghadirkan breakout session yang memungkinkan para audiens memilih kelas sesuai dengan kebutuhan mereka.

The 12th Annual MarkPlus Conference 2018 menyediakan tiga jenis kelas yang dapat disesuaikandengan kebutuhan yaitu economy class, regular class, dan juga VIP class.

 

2 dari 2 halaman

MarkPlus Gelar Asean Marketing Summit 2017

MarkPlus Inc berkolaborasi dengan Philip Kotler Center for ASEAN Marketing menggelar The 3rd ASEAN Marketing Summit (AMS) 2017.

Acara ini diadakan sejalan dengan peringatan ke-50 berdirinya organisasi ASEAN dan peringatan ke-20 Tahun ASEAN Plus Three yang merupakan bentuk kerja sama negara Asia Tenggara dengan Jepang, China dan Korea Selatan.

Acara yang digelar sehari penuh pada 7 September 2017 ini mengangkat tema "Asean & Indonesia: New Opportunities from The East. AMS akan dihadiri oleh perwakilan dari negara-negara Asia Marketing Federation (AMF) yang saat ini beranggotakan 16 negara, yakni Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, Hong Kong, Mongolia, Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Bangladesh, Kamboja, Sri Lanka, Vietnam, dan Myanmar.

Secretary-General of ASEAN Le Luong Minh membuka acara tersebut. Ia mengatakan, ASEAN telah berkontribusi besar dalam pembangunan, menjaga stabilitas, dan kesejahteraan bersama.

"Organisasi ini telah menjadi model kerja sama multilateral dalam bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, dan keamanan yang mumpuni di mata dunia. Pencapaian itu kita raih dengan dialog, diplomasi, dan keterbukaan yang bertanggung jawab," tutur Lê Luong Minh saat memberikan sambutan di Hotel Raffles Jakarta, Kamis 7 September 2017.

Sejumlah pembicara dijadwakan akan hadir dan membagikan pandangannya. Mereka antara lain Ahmad Bambang Staf Khusus Bidang Marketing dan Branding Kementerian BUMN RI, Faizal Rochmad Djomaedi President Director Telin Indonesia, Ricky Afrianto Global Marketing Mayora Indonesia, serta Philip Jusario Vermonte Executive Director CSIS Indonesia.

AMS 2017 juga dimeriahkan dengan sesi seremoni pemberian penghargaan kepada berbagai perusahaan dari Jepang, China dan Korea Selatan. Perusahaan-perusahaan ini dinilai telah mampu secara signifikan memajukan perekonomian dan turut mengembangkan sumber daya Indonesia.