Liputan6.com, Jakarta - Arus laut bisa dimanfaatkan sebagai sumber Energi Baru Terbarukan (EBT). Hal ini dapat mendukung pemerintah dalam mencapai target porsi EBT dalam bauran energi sebesar 23 persen pada 2025.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan, sebagai negara kepulauan, Indonesia mempunyai topografi yang ideal untuk mengembangkan energi dari arus laut.
Selat antara dua pulau menghasilkan potensi energi yang cukup besar. "Indonesia memiliki potensi besar mengembangkan energi arus laut," kata Rida, di Jakarta, Jumat (10/11/2017).
Advertisement
Baca Juga
Ia pun meyakini, seiring berkembangnya teknologi, harga listrik dari arus laut semakin terjangkau, sehingga mampu bersaing dengan energi fosil dan terjangkau oleh masyarakat.
"Harga yang kompetitif juga menjadi hal penting agar tarif listrik terjangkau bagi masyarakat," tuturnya.
Rida pun melakukan kunjungan ke salah satu perusahaan yang mengembangkan energi arus laut, yaitu Naval Energies, di Cherbourg, Perancis.
Energi arus laut yang dikembangkan oleh Naval Energies memiliki teknologi turbin sederhana, yaitu hanya memiliki satu bagian yang bergerak menggunakan air laut sebagai pelumas. Dengan teknologi ini, biaya operasi dan pemeliharaan lebih rendah jika dibandingkan dengan menggunakan teknologi propeller.
Dengan menggunakan OpenHydro Open-Centre Turbine yang memiliki diameter 16 meter dan kecepatan arus sebesar 2-5 meter per detik, akan didapatkan listrik sebesar 2 Mega Matt (MW).
"Dalam pengembangannya, turbin dapat dirangkai secara seri untuk mendapatkan kapasitas yang optimal," tuturnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sedang dikembangkan
Perusahaan Indonesia yaitu, PT Arus Indonesia Raya (AIR), telah menjalin kerja sama dengan Naval Energies dalam mengembangkan industri turbin arus laut, keduanya telah melakukan studi di beberapa lokasi di Indonesia.
Terdapat beberapa wilayah yang cocok apabila dikembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL). Dari hasil studi yang dilakukan di 10 titik lokasi, diperoleh potensi listrik yang dapat dihasilkan dari arus laut Indonesia mencapai hampir sebesar 1,4 GW.
Rida menyambut baik rencana Naval Energies dan PT AIR untuk mengembangkan industri energi arus laut di Indonesia, dengan tetap memperhatikan peraturan yang berlaku di Indonesia.
"Teknologi ini dapat menjadi salah satu pilihan dalam pengembangan energi arus laut di Indonesia untuk pencapaian target bauran dari energi terbarukan 23 persen pada 2025," tutup Rida.
Sebelumnya, terkait PLTAL, Menteri ESDM Ignasius Jonan menyampaikan, saat ini telah ada investor dari Belanda yang akan membangun PLTAL berkapasitas 20 MW di Selat Larantuka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan harga US$ 7,18 per kWh.
Advertisement