Liputan6.com, Nusa Dua - Kofi Annan menjabat Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa Bangsa sejak 1997 hingga 2006. Banyak yang bilang diplomat asal Ghana ini sangat mirip dengan aktor kawakan Hollywood, Morgan Freeman.
Kofi Annan pun punya pengalaman menarik dan lucu soal hal tersebut. Apa itu?
Saat menghadiri acara konferensi periklanan terbesar se-Asia, AdAsia 2017, Kofi Annan bercerita, kala itu dia baru saja melepas jabatannya sebagai Sekjen PBB, Kofi dan istri berkunjung ke Italia untuk melakukan suatu pekerjaan.
Advertisement
Baca Juga
Dia berharap, tak ada yang mengenali mereka di sana. "Kami di sana datang menyamar," tutur Kofi Annan di Bali Nusa Dua Convention Center, Jumat (10/11/2017).
Di sana, Kofi bercerita tak ingin membaca koran, radio, ataupun televisi untuk melihat berita. "Saat saya melepaskan jabatan dari Sekjen PBB, istri saya dan saya baru sadar capai sekali kami. Anda tak akan pernah tahu betapa capainya Anda sampai Anda berhenti," tutur dia.
Namun, Kofi merasa bosan dan mengajak istrinya berjalan-jalan untuk mencari koran dan berharap tak ada yang mengenali mereka. Kofi kemudian khawatir saat ada lima pemuda terus memperhatikan mereka dan salah satu dari mereka terus mendekat.
"Saya bilang pada istri saya: kita masih lama di sini, tapi penyamaran kita terbongkar," tuturnya.
Namun, alangkah kaget bercampur lega saat pemuda itu ternyata tidak mengenali Kofi, tetapi menganggap Kofi Annan adalah Morgan Freeman.
"Pemuda itu datang ke saya dan berteriak 'Morgan Freeman! Bisa saya dapat tanda tangan?' Dan saya bilang tentu saja. Dia sangat senang, dan kita juga sangat senang. Istri saya bilang, kamu sekarang bukan lagi sekjen, kamu free man (manusia bebas)," kisah Kofi disambut gelak tawa para undangan yang hadir.
Kofi Anan: Bisnis Adalah Kunci Hadapi Tantangan Ekonomi Global
Sebelumnya, mantan Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) Kofi Annan menyatakan sektor bisnis adalah pemain kunci dalam menghadapi tantangan global. Dunia, saat ini masih dihadapkan banyak masalah.
Dikatakan Kofi Annan di acara AdAsia 2017 di Bali, konferensi periklanan terbesar se-Asia, Asia punya peran paling besar untuk menanggulangi masalah global. Wilayah ini menurutnya paling banyak berkontribusi pada kemisikan dan kelaparan.
"Kelaparan turun tajam dalam 20 tahun terakhir di Asia. Asia bisa jadi main driver di ekonomi global," tutur Kofi di acara yang diselenggarakan di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, 10 November 2017.
Dikatakan Kofi, di Asia juga berkembang teknologi dengan sangat pesat juga jumlah pengusaha yang meningkat tajam. Namun, meski begitu, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan. "Bisnis adalah kunci untuk merespons tantangan ini," katanya.
Kofi Annan menyebut, masalah tersebut masih seputar kelaparan, kemiskinan, kekerasan, kemudian ketimpangan antara yang kaya dan yang miskin, pasokan air bersih, wilayah kumuh, pendidikan dan masih banyak lagi.
Kofi Annan mengatakan, dalam menanggulangi masalah dan tantangan ini, sektor dunia usaha bisa jadi motor penggerak utama.
"Saya yakin, kita ada pada era di mana perusahaan yang melakukan bisnis dengan tanggung jawab dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, akan jadi pemimpin besar di masa yang akan datang," tutupnya.
Advertisement