Liputan6.com, Jakarta - Saat ini, produksi lada Indonesia kalah dibandingkan dengan Vietnam. Padahal, Indonesia pernah menjadi negara produsen lada nomor 1 di dunia.
Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Infrastruktur dan Investasi Muhammad Abduh mengatakan, saat ini rata-rata produksi petani lada dalam negeri sebanyak 0,6 ton per hektar (ha). Secara total, produksi lada Indonesia hanya sekitar 70 ribu-80 ribu ton per tahun.
"Sedangkan Vietnam produksinya 3,2 ton per ha.‎ Jadi kita bersaing dengan Vietnam yang produksinya (total) 160 ribu ton, kita 70-80 ribuan ton per tahun. Padahal, kita pernah jadi produsen lada nomor 1 dan Vietnam nomor 2," ujar dia di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Senin (13/11/2017).
Advertisement
Baca Juga
Menurut dia, ada sejumlah hal yang membuat produksi lada Vietnam bisa meningkat pesat. Pertama, keuletan para petani dalam memproduksi komoditas ini. Kedua, sistem irigasi yang dipakai lebih canggih dibandingkan dengan Indonesia, sehingga lahannya bisa memproduksi lebih banyak.
"Saya pernah ke sana untuk melihat produksi petani. Ada empat sebabnya produksi mereka tinggi. Pertama,‎ petani Vietnam itu rajin dan tangguh‎. Kedua karena sistem pengairannya bagus. Mereka mencontoh Israel. Israel kan daerah padang pasir, tapi tanaman bisa tumbuh subur di sana karena irigasi yang baik," ucap dia.
Selain itu, dukungan modal dari sektor perbankan bagi para petani di Vietnam juga dinilai lebih baik ketimbang di Indonesia.
"Ketiga, mereka menanam lada di sana pakai pohon kapuk (sebagai junjung lada). Ini bisa sampai 7 meter. Dan keempat, sistem perbankan sangat sederhana, mereka bisa dapat kredit hanya dengan rekomendasi dari koperasi (petani)," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Di Indonesia
Sedangkan pertanian lada di Indonesia saat ini tengah dihadapkan pada sejumlah masalah. Mulai dari harga yang rendah hingga penggunaan kawasan hutan sebagai wilayah pertanian.
Sayangnya, kawasan hutan tersebut belum mendapatkan izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sehingga terjadi sengketa.
Selain itu, Muhammad Abduh melanjutkan, masalah petani lada di Indonesia adalah penyakit. Di Indonesia terdapat ada penyakit busuk akar‎ serta penyakit kuning. Tanaman yang terkena penyakit tersebut mencapai 5 persen-10 persen dari total tanaman lada. ‎
"Kemudian soal penggunaan lahan kawasan hutan, sebagian ada di kawasan hutan. Walaupun mereka mengaku lahan itu sudah dari kakek-neneknya, tapi harus betul-betul ada surat dari Kementerian Kehutanan," kata dia.
Advertisement