Sukses

Pertamina Resmi Geser Exxon dari Lapangan Jambaran Tiung Biru

Gas dari proyek Jambaran Tiung Biru sebesar 172 MMSCFD akan dialirkan untuk PLN Gresik sebanyak 100 MMSCFD.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) resmi mengakuisisi hak partisipasi atau participating interest (PI) ExxonMobil dalam mengelola lapangan minyak dan gas (migas) Jambaran Tiung Biru (JBT) yang menjadi bagian dari Blok Cepu, Bojonegoro Jawa Timur.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial mengatakan, ExxonMobil resmi menyerahkan dokumen pengalihan pengelolaan Lapangan Migas Jambaran Tiung Biru ke Pertamina.

"Diserahkan dokumen pengalihan lapangan JBT dari ExxonMobil ke Pertamina EP Cepu," kata Ego, saat menghadiri penyerahan dokumen di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (13/11/2017).

Peralihan tersebut didasari Keputusan Menteri ESDM Nomor 9/13/MEM.M/2017 tertanggal 3 Januari 2017, pemerintah melalui Kementerian ESDM memerintahkan Pertamina c.q. PT Pertamina EP Cepu (PEPC) untuk mengembangkan secara penuh Lapangan JTB dan menyelesaikan proses pengalihan lapangan dengan skema antarbisnis bersama ExxonMobil Cepu Limited.

Sebelumnya, Pertamina memiliki hak kelola sebesar 45 persen di JBT. Pasca alih kelola, Pertamina menguasai PI hingga 91 persen dan sisanya 9 persen akan dimiliki Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Lapangan Jambaran Tiung Biru yang memiliki kompleksitas tinggi dengan kandungan CO2 34 persen, fasilitas pemrosesan gas 330 juta kaki kubik per hari (million metric standard cubic feet per day/MMSCFD), dan produksi gas jual 172 MMSCFD.

Pertamina EP Cepu menunjuk PT Rekayasa Industri (Rekind) dan PT Japan Gas Corporation yang sudah memenangkan tender menggarap proyek ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

Pemanfaatan gas

Gas dari proyek Jambaran Tiung Biru sebesar 172 MMSCFD akan dialirkan untuk PLN Gresik 100 MMSCFD dan Industri di Jawa Tengah dan Timur 72 MMSCFD.

Proyek yang menelan biaya investasi sebesar US$ 1,547 miliar untuk pengembangan lapangan dan US$ 515 juta untuk pembangunan pipa ini diperkirakan selesai pada tahun 2021.

Pembangunan proyek tersebut telah berjalan yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri ESDM, Ignasius Jonan di Bojonegoro pada tanggal 25 September 2017 lalu.

Pertamina optimistis Lapangan JTB akan berproduksi 2021 dan sekaligus mempercepat utilisasi pipa transmisi gas Gresik-Semarang.