Liputan6.com, Jakarta - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau emas Antam tetap berada di posisi Rp 628.607 per gram pada perdagangan Senin (20/11/2017). Pada perdagangan Sabtu, harga emas Antam berada di posisi Rp 628.607 per gram.
Harga pembelian kembali atau buyback emas Antam juga tetap berada di posisi Rp 561 ribu per gram. Harga emas Antam ini berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta.
Pembayaran buyback dengan volume di atas 1 kilogram (kg) akan dilakukan maksimal dua hari usai transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.
Advertisement
Baca Juga
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08.30 WIB, seluruh ukuran emas Antam masih tersedia.
Sementara untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram dipatok Rp 6.397.060 atau Rp 639.706 per gram. Adapun ukuran 20 gram sekitar Rp 12.395.565 atau Rp 619.778 per gram.
Antam juga mengeluarkan emas edisi Idul Fitri. Untuk ukuran 1 gram dijual di harga Rp 704.282 sedangkan ukuran 2 gram dijual Rp 1.292.529 atau Rp 646.265 per gram. Ukuran lima gram dijual Rp 3.072.405 atau Rp 614.481 per gram.
Berikut daftar harga emas yang dijual Antam:
* Pecahan 1 gram Rp 628.607
* Pecahan 5 gram Rp 2.996.730
* Pecahan 10 gram Rp 5.943.010
* Pecahan 25 gram Rp 14.781.850
* Pecahan 50 gram Rp 29.513.250
* Pecahan 100 gram Rp 58.976.050
* Pecahan 250 gram Rp 147.314.000
* Pecahan 500 gram Rp 294.426.200.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Gerak Harga Emas Tergantung Reformasi Pajak AS
Sebelumnya harga emas masih akan bergerak campuran pada perdagangan sepekan ke depan. Pelaku pasar sangat menantikan keputusan dari reformasi perpajakan Amerika Serikat (AS) yang sampai saat ini belum ada kejelasan.
Selain itu, harga emas juga akan terpengaruh dengan gerak imbal hasil dari obligasi jangka panjang pemerintah AS. Imbal hasil obligasi ini akan berpengaruh kepada nilai tukar dolar AS dan kemudian berdampak kepada harga emas.
Mengutip Kitco, Senin 20 November 2017, Kepala Analis TD Securities Bart Melek menjelaskan, harga emas diperkirakan akan mendekati angka US$ 1.300 per ounce jika memang imbal hasil dari obligasi pemerintah AS mengalami penurunan.
"Secara teknikal jika dilihat dari kurva yang ada memang terlihat akan terjadi penurunan dalam waktu dekat," jelas dia.
Hal senada juga dikatakan oleh manajer investasi Incrementum AG Ronald-Peter Stoeferle. Menurutnya, harga emas memperlihatkan kecenderungan naik pada pekan ini meskipun sulit untuk menembus level US$ 1.300 per ounce.
Di luar itu, pelaku pasar saat ini masih menunggu kepastian reformasi perpajakan AS. Ada usulan bahwa terdapat pengurangan pajak korporasi dari saat ini yang ada di angka 35 persen menjadi 20 persen. Namun dengan pengurangan tersebut penerimaan negara pasti berkurang dan harus ada cara untuk menutupinya.
Advertisement