Liputan6.com, Wamena - Harga semen di Puncak Jaya, Papua kini turun dari Rp 2 juta menjadi Rp 500 ribu per sak.
Penurunan harga semen ini seiring langkah kolaborasi sejumlah Badan Usaha Milik Negara seperti PT Semen Tonasa, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), PT Pos dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV dalam mendistribusikan semen ke pedalaman Papua.
Direktur Utama PT Semen Tonasa, Subhan mengatakan, masalah tingginya harga semen di Papua, khususnya di wilayah-wilayah pedalaman disebabkan akses distribusi yang terbatas.
Advertisement
Selama ini, barang-barang kebutuhan masyarakat termasuk semen hanya bisa dikirim melalui pesawat terbang untuk bisa sampai ke Kabupaten Puncak Jaya.
"Sebenarnya memang semua seperti ini yang persoalannya logistik. Tapi dengan kolaborasi BUMN kita bisa tekan biaya logistik sehingga harga bisa seperti sekarang ini," ‎ujar dia di Wamena, Papua, Selasa (21/11/2017).
Selain mahalnya biaya logistik, lanjut dia, adanya permainan curang dari para pedagang dan toko bangunan di Puncak Jaya menambah mahal harga komoditas tersebut.
"Mungkin karena biaya distribusi, tidak dikoneksikan dengan semua komoditas. Kemudian juga mungkin ada pemain," lanjut dia.
Namun sekarang dengan adanya kerja sama antar BUMN ini bisa membuat biaya logistik semen bisa lebih murah. Selain itu, para pedagang dan toko bangunan yang mendapatkan suplai semen tersebut diwajibkan untuk menjual dengan harga yang telah ditentukan, yaitu sebesar Rp 500 ribu per sak.
‎"Tapi sekarang dengan kerja sama BUMN, semua dikendalikan sehingga kita bisa monitor titik mana yang harus kita impove.‎ (Wajib jual Rp 500 ribu?) Iya karena kita ada take khusus untuk itu. Kita kirim rata-rata 150 ton-300 ton per bulan (ke Puncak Jaya)," jelas dia.
Subhan juga meyakini, jika jalan Trans Papua yang menghubungkan Wamena-Puncak Jaya dan Timika-Wamena bisa segera rampung, maka harga semen bisa lebih ditekan lagi. Sebab, semen tersebut bisa dikirim melalui jalur darat sehingga ongkos logistiknya akan lebih murah.
"Saya kira dengan program Bu Menteri untuk terus memperbaiki konektivitas, pada saat dari Wamena ke Puncak Jaya dan dari Timika ke Wamena bisa tembus, secara otomatis biaya logistiknya akan turun. Saya belum bisa tetapkan berapa harganya, tapi pasti turun. Tetapi memang sekarang masalahnya menggunakan angkutan udara yang cukup mahal," tandas dia.