Liputan6.com, Jakarta - PT Pegadaian (Persero) menargetkan laba usaha Rp 3,7 triliun pada 2018. Laba tersebut diparkirakan naik sekitar Rp 300 miliar dari laba yang diproyeksi tahun ini sebesar Rp 3,42 triliun. Laba usaha perseroan hingga Oktober 2017 mencapai Rp 2,84 triliun.
Direktur Utama Pegadaian Sunarso mengatakan, perseroan mengincar pendapatan Rp 12,5 triliun pada tahun depan. Pendapatan itu naik Rp 1,7 triliun dari pendapatan tahun ini yang diperkirakan mencapai Rp 10,77 triliun.
"Revenue kita ingin naik Rp 1,7 triliun," kata dia dalam acara Pegadaian Sharing Session di Jakarta, Selasa (21/11/2017).
Advertisement
Baca Juga
Untuk menopang kinerja tersebut, Pegadaian akan menambah 2 juta nasabah tahun depan menjadi 11,5 juta nasabah. Pegadaian akan menggenjot nasabah dari segmen mikro.
"Nanti ada skema pemerintah UMI, ultra mikro. Dan dananya dari PIP pusat investasi pemerintah. Pegadaian dipercaya menyalurkan UMI," jelas dia.
Dengan begitu, total omzet Pegadaian akan menjadi Rp 143,9 triliun atau naik Rp 4,2 triliun. Lalu, total aset akan naik Rp 7,1 triliun menjadi Rp 57,4 triliun.
Untuk memacu kinerja, Pegadaian menerapkan beberapa strategi baik dari internal maupun eksternal. Di sisi internal Pegadaian akan mengoptimalkan digitalisasi business process, standardisasi outlet, revitalisasi gudang dan logistik.
Dari sisi eksternal, Pegadaian akan mengoptimalkan agen eksternal dan aplikasi mobile. "Kemudian pengembangan layanan berbasis digital," tandas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tabungan emas laris manis
Sebelumnya, PT Pegadaian (Persero) mencatatkan salah satu produknya, yaitu tabungan emas, laris manis diburu oleh masyarakat.
Hal ini dibuktikan, jumlah rekening tabungan emas Pegadaian telah mencapai 98,11 persen dari target akhir tahun sebanyak 1.062.000 rekening. Pada 31 Agustus 2017 kemarin tercatat sudah mencapai 1.041.000.
Produk ini menarik minat masyarakat karena memberikan kemudahan bagi seluruh kalangan untuk memiliki emas. Pemilik rekening dapat menabung emas mulai berat minimal 0,01 gram. Dengan uang sekitar 5.000-an rupiah pun, nasabah dapat mempunyai emas.
Humas PT Pegadaian (Persero) Basuki Tri Andayani menyampaikan saldo tabungan ini bukan nominal uang, tetapi jumlah berat emas yang dimiliki oleh nasabah yang bersangkutan.
"Berapa pun jumlah uang yang disetorkan ke rekening, langsung dikonversikan ke dalam satuan berat emas logam mulia 24 karat. Misalnya, nasabah menabung 100 ribu rupiah, harga emas murni 500 ribu per gram, maka saldo tabungannya 0,20 gram," kata Basuki kepada wartawan, Senin (4/9/2017).
Lebih lanjut Basuki menjelaskan, tabungan emas Pegadaian menggunakan sistem beli-titip emas. Artinya, nasabah membeli sejumlah emas kemudian menitipkannya ke Pegadaian. Setelah mencapai jumlah tertentu, nasabah dapat mencetak emas yang dimiliki atau menjual kembali saat membutuhkan uang tunai.
Advertisement