Liputan6.com, Jakarta - Unilever mendominasi belanja iklan TV sepanjang kuartal III 2017 dengan nilai total Rp 1,9 triliun. Ini berarti sekitar 7 persen dari total belanja iklan TV yang mencapai Rp 26,38 triliun.
Demikian hasil monitoring iklan televisi (TVC) Adstensity pada kuartal III 2017 di 13 stasiun TV nasional. Unilever mendominasi dengan merek dari industri personal care yang berada di Top 10 Brand Spending. Keempat merek keluaran Unilever yang menyumbang besaran belanja iklan televisi pada kuartal III 2017 adalah Dove, Walls, Clear dan Lifebouy.
Bila dibanding tahun sebelumnya, total belanja iklan televisi mengalami kenaikan sebesar 12,49 persen secara year on year (yoy) jika dibandingkan dengan kuartal III 2016, yakni dari Rp 23,45 triliun dan tahun ini yang mencapai Rp 26,38 triliun.
Advertisement
Baca Juga
Dove merupakan merek yang paling banyak mengeluarkan dana belanja iklan. Pada kuartal III tahun ini, total belanja iklan Dove mencapai Rp 602,45 miliar.
Di tempat kedua, ada Walls dari industri minuman yang mengeluarkan dana belanja iklan sebesar Rp 503,67 miliar. Selanjutnya diduduki industri personal care, yaitu merek Clear dengan belanja iklan sebesar Rp 501,32 miliar.
Berikutnya ada Meikarta Apartment dengan total belanja iklan sebesar Rp 454,54 miliar. Djarum berada di tempat ke-5 dengan mengeluarkan dana untuk beriklan sebesar Rp 414,37 milliar.
Selanjutnya ada institusi pemerintahan, yakni Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan belanja iklan sebesar Rp 401,89 miliar. Pada posisi ke-7 ditempati oleh merek Sampoerna yang mengeluarkan belanja iklan sebesar Rp 399,11 miliar.
Lalu posisi ke-8 ditempati oleh merek Samsung dengan belanja iklan sebesar Rp 385,54 miliar. Sedangkan, posisi ke-9 dan ke-10 diduduki oleh industri personal care dengan merek Pantene dan Lifebuoy dengan masing-masing mengeluarkan belanja iklan sebesar Rp 369,99 miliar dan Rp 342,79 miliar.
Hasil monitoring Adstensity menunjukkan bahwa pada kuartal III 2017, total belanja iklan di 13 stasiun TV nasional mencapai Rp 26,38 triliun. Angka belanja iklan televisi ini mengalami kenaikan sebesar 12,49 persen secara year on year (yoy) jika dibandingkan dengan kuartal III 2016 yang mencapai Rp 23,45 triliun.
Dengan jumlah belanja iklan yang jauh di atas merek lainnya, jumlah titik iklan dari Dove juga berada di paling atas dari merek lainnya. Sepanjang kuartal III 2017, total titik iklan Dove mencapai 22.840 penayangan. Hal ini berarti merek Dove rata-rata mengeluarkan belanja iklan Rp 26,3 juta untuk satu titik iklan.
Sementara itu, Walls menjadi yang kedua dalam jumlah titik iklan dengan 18.224 penayangan. Selanjutnya diikuti oleh Clear, Samsung dan Traveloka dengan masing-masing sejumlah 17.593, 14.497, dan 14.053 penayangan.
Â
Personal care
Pada kuartal III 2017, di sektor industri, rekor belanja iklan terbesar diperoleh oleh industri personal care atau perawatan pribadi yang mencapai Rp 6,17 triliun atau mengalami kenaikan belanja iklan sebesar 26,14 persen jika dibandingkan dengan belanja iklan kuartal III 2016 sebesar Rp 4,8 triliun.
Lalu, industri minuman dengan total ad spending Rp 5,41 triliun atau naik sebesar 8,53 persen yang mengeluarkan dana belanja iklan sebesar Rp 4,9 triliun pada kuartal III 2016.
Industri makanan olahan atau Refined Food total menghabiskan belanja iklan hingga Rp 2,67 triliun. Selanjutnya diikuti industri farmasi dengan dana belanja iklan sebesar Rp 1,59 triliun.
Selanjutnya ada industri rokok dengan total belanja iklan sebesar Rp 1,26 triliun. Sementara itu, posisi ke-6 hingga ke-10 adalah industri keperluan rumah tangga, ritel, unrefined food, komputer dan gawai, serta telekomunikasi.
Advertisement