Sukses

Komitmen BRI Salurkan Kredit untuk TKI

BRI menyerahkan secara simbolis serahkan KUR kepada tiga TKI purna di Malaysia pada 22 November 2017.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mendukung penyaluran kredit untuk tenaga kerja Indonesia (TKI). Penyaluran kredit kepada TKI ini diharapkan mendorong TKI menjadi wirausahawan ketika kembali ke Indonesia.

BRI telah menyalurkan KUR untuk TKI sebesar Rp 166,6 miliar kepada lebih dari 13 ribu TKI sejak KUR skema baru diluncurkan pada Agustus 2015 hingga pertengahan November 2017. Secara keseluruhan, BRI menargetkan penyaluran KUR hingga akhir 2017 sebesar Rp 71,2 triliun.

"BRI berkomitmen untuk memberikan layanan keuangan yang terintegrasi bagi para TKI di luar negeri," ujar Direktur Utama BRI Suprajarto, dalam keterangan tertulis, Rabu (22/11/2017).

Pada pertengahan September 2017, Perseroan memiliki kode saham emiten BBRI ini telah menandatangani nota kesepahaman kerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia Kuala Lumpur terkait penyediaan jasa layanan bank melalui Kartu Pekerja Indonesia Malaysia (KPIM).

Kemudian pada Oktober 2017, BRI juga bekerja sama dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KED) Taipei menerbitkan kartu pekerja Indoensia Taiwan.

Selain menyediakan akses bank kepada TKI, BRI juga berperan aktif dalam menyediakan dukungan keuangan kepada TKI baik sebelum mereka berangkat, saat berada di luar negeri, maupun juga saat para tenaga kerja kembali ke Indonesia.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk serahkan KUR kepada TKI di Malaysia (Foto: BRI)

Sebelum berangkat bekerja ke luar negeri, para TKI dapat mengajukan KUR BRI untuk TKI yang merupakan pembiayaan dengan plafon maksimal Rp 25 juta yang digunakan untuk mengganti biaya dokumen, kesehatan, pelatihan, kompetensi, serta pemberangkatan TKI.

Saat TKI di luar negeri, KUR juga diberikan untuk keluarga para TKI yang ditinggalkan di Indonesia. Setelah kembali ke Indonesia, TKI juga dapat mengajukan KUR BRI sebagai modal usaha mereka usai kembali ke Indonesia.

Sejak 2010, bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI), BRI secara aktif memberikan edukasi literasi keuangan kepada tenaga kerja di kantong-kantong TKI di Indonesia.

Bersama dengan BNP2TKI, BRI juga menggelar pelatihan bagi para TKI yang akan berangkat ke luar negeri. Tak hanya TKI yang akan berangkat, BRI juga memperhatikan mantan TKI yang telah kembali ke Indonesia. Beberapa di antaranya melalui pemberian KUR BRI serta melalui program desa migran produktif (desmigratif).

"Harapannya, dengan pemberdayaan yang diberikan oleh BRI bisa meningkatkan kualitas dan kapabilitas TKI sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan, baik bagi TKI itu sendiri dan keluarganya," ujar Suprajarto.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

Jokowi Imbau TKI Pakai KUR dengan Benar

Adapun penyaluran KUR kepada TKI ini juga mengingat sejak diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015, liberalisasi arus tenaga kerja menjadi lebih mudah antarnegara ASEAN. Tenaga kerja antarnegara akan semakin mengalir dan tidak dapat dibendung.

Hal ini membuat tuntutan pengelolaan dan peningkatan mutu tenaga kerja nasional serta kesetaraan kualifikasi dengan tenaga kerja asing menjadi salah satu tantangan terbesar bagi ekonomi Indonesia.

Data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menunjukkan, hingga pertengahan 2017, terdapat sekitar 3,4 juta TKI yang bekerja di luar negeri. Dari jumlah itu, sekitar 1,8 juta TKI berada di Malaysia.

Sebagai salah satu negara dengan kantong TKI terbanyak, Malaysia terpilih menjadi tempat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan masyarakat Indonesia pada 22 November 2017.

Acara yang digelar di Stadium Perpaduan, Kuching, itu turut dihadiri enam menteri Kabinet Kerja dan dipadati oleh sekitar 6.000 orang TKI. Pada pertemuan itu, Jokowi didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi secara simbolis menyerahkan paspor dan akta lahir untuk empat keluarga WNI yang berada di Malaysia.

Selain itu, Direktur Utama BRI Suprajarto juga menyerahkan KUR secara simbolis kepada tiga TKI pruna (TKI yang telah kembali dari luar negeri) yang berasal dari Kalimantan Barat. Penyerahan KUR ini disaksikan oleh Presiden Jokowi, Duta Besar RI untuk Malaysia Rusdi Kirana, serta Konjen RI untuk Kuching Jahar Gultom.

Penyerahan secara simbolis ini dilakukan agar ketika mereka kembali ke Indonesia, mereka bisa mengajukan kredit kepada BRI untuk menjadi wirausahawan di Indonesia. Dalam sambutannya, Jokowi mengimbau agar TKI menggunakan KUR yang didapat dari BRI dengan tepat guna.

"KUR tersebut jangan dihabiskan, harus dihitung, dan dikalkulasikan betul agar bisa mengembalikan dan usahanya semakin besar," kata Jokowi.