Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan listrik di Bali tidak terganggu akibat letusan Gunung Agung di Bali.Â
Dia mengungkapkan, sejauh ini pasokan BBM dan listrik di wilayah Bali masih berjalan lancar. Untuk BBM, stoknya diperkirakan masih akan mencukupi hingga 25 hari ke depan.
"Pasokan listrik dan BBM berjalan dengan baik karena ada dipo di Bali sudah siap dan berjalan dari waktu ke waktu dengan cadangan mungkin 20-25 hari ke depan, tergantung jenis BBM-nya," ujar dia dalam acara Seminar Dewan Pengawasan BPJS Ketenagakerjaan di Jakarta, Kamis (23/11/2017).
Advertisement
Sementara untuk kelistrikan, lanjut Jonan, telah disiapkan genset tambahan untuk memasok listrik jika terjadi gangguan.
Selain itu, transmisi untuk wilayah Jawa-Bali juga telah disiagakan guna mengantisipasi dampak dari letusan.
"Pasokan listrik juga sama, sudah dipasang genset-genset tambahan dan transmisi Jawa Bali juga sudah disiagakan. Apabila terjadi gangguan dari pembangkit listrik di sekitar Bali," tandas dia.
Saksikan video pilihan di sini
Â
Magma Masih Dalam, Status Gunung Agung Tetap Siaga III
Gunung Agung Bali mengalami letusan freatik pada Selasa, 21 November 2017 pukul 17.05 Wita. Letusan itu ditandai dengan keluarnya asap kelabu yang membumbung setinggi 700 meter. Abu vulkanik pun dimuntahkan oleh gunung setinggi 3.142 Mdpl tersebut.
Meski begitu, ‎Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum berencana menaikkan status Gunung Agung meski telah meletus.
"Belum ada rencana menaikkan status Gunung Agung. Masih banyak indikasi yang harus kita lihat, salah satunya visual," kata ‎Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVBMG,‎ I Gede Suantika di Pos Pengamatan Gunung Api, Kamis (23/11/2017).
PVMBG, Gede melanjutkan, kemungkinan akan menaikkan status Gunung Agung jika terjadi letusan yang lebih besar dari letusan freatik. "Kalau ada letusan besar kita pertimbangkan evaluasi statusnya," ujar dia.
Di sisi lain, hasil pemantauan menggunakan pesawat tanpa awak,‎ posisi magma terpantau masih di kedalaman yang cukup jauh.
"Pemantauan drone magma masih agak dalam, sama dengan pusat gempa kemarin sekitar 4-5 kilometer," tutur dia.
Saat ini status Gunung Agung masih siaga atau berada di level III. Pada 29 Oktober pukul 16.00 Wita, PVMBG menurunkan status Gunung Agung dari Awas (level IV) menjadi Siaga (level III).
Status Awas sendiri diberikan PVMBG kepada gunung yang terletak di Kabupaten Karangasem, Bali itu pada 22 September 2017 pukul 20.30 Wita‎.‎ Gunung Agung meletus kecil pada 22 November 2017.
Â
Advertisement