Liputan6.com, Jakarta - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mengincar kalangan generasi muda atau milenial untuk menjadi peserta. Hal tersebut guna mencapai target dana kelola Rp 375 triliun dan kepesertaan sekitar 30 juta orang pada 2018.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan, dana kelola yang dihimpun hingga akhir tahun ditargetkan mencapai Rp 315 triliun. Adapun pada tahun depan ditargetkan naik sekitar 20 persen.
Advertisement
Baca Juga
"Dana kelola sebesar Rp 311 triliun per Oktober 2017. Sampai akhir tahun ekspektasi di angka Rp 315 triliun. Kalau tahun ini bisa ditutup sekitar Rp 315 triliun, maka 20 persennya sekitar Rp 375 triliun," ujar dia di Jakarta, Kamis (23/11/2017).
Sementara untuk kepesertaan, lanjut dia, saat ini masih berada di kisaran 24,6 juta peserta aktif. Namun, hingga akhir tahun ditargetkan mencapai 25,2 juta orang.
"Yang sudah terdaftar di kami ada 43 juta orang. Namun demikian, ada 24,6 juta orang peserta yang aktif. Target kepesertaan sebanyak 25,2 juta orang untuk tahun ini. Tahun depan masih dihitung, mungkin sekitar 20 persen naiknya," kata dia.
Menurut Agus, peluang untuk meningkatkan jumlah kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan sebenarnya masih sangat besar. Sebab, saat ini ada sekitar 127 juta orang angkatan kerja. Namun, tentu harus selektif karena tidak semua angkatan kerja tersebut memenuhi syarat untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Total angkatan kerja ada sekitar 127 juta orang, yang eligible (memenuhi syarat) menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan ada 86 juta orang, karena di situ (127 juta orang) ada angkatan kerja yang usianya di bawah 18 tahun, ada yang di atas 56 tahun. Tapi kami sudah tanda tangan dengan Menteri Ketenagakerjaan bahwa usia angkatan kerja sudah ditambah menjadi sampai 60 tahun. Lalu, ada ASABRI dan TNI, sehingga eligible itu 86 juta orang," jelas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Siapkan Aplikasi
Sementara untuk menggaet angkatan kerja dari generasi milenial, BPJS Ketenagakerjaan menyiapkan sejumlah strategi. Salah satunya dengan menyiapkan aplikasi yang memudahkan kaum milenial untuk mengakses layanan BPJS Ketenagakerjaan.
"Dari angkatan kerja ini ada yang milenial, kami berupaya untuk terus mengejar dengan melakukan strategi apa yang dibutuhkan milenial. Misalnya, kecepatan akses dan akurasi. Untuk itu, saat ini kami sedang kembangkan aplikasi berbasis digital. Satu, aplikasi sudah selesai dan diimplementasikan, yaitu Perisai. Seluruh prosesnya digital, tidak ada kertas dan nontunai, cashless dan paperless," ungkap dia.
Selain itu, lanjut Agus, pihaknya juga terus meningkatkan manfaat dari empat program yang dimiliki BPJS Ketenagakerjaan, yaitu jaminan kecelakaan, jaminan kematian, jaminan hari tua, dan jaminan pensiun.
"Di luar ini, kami berikan manfaat tambahan, misalnya dapat potongan harga di merchant yang kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan, misalnya kredit perumahan dengan suku bunga dan uang muka yang rendah. Kami juga ada beberapa inovasi yang sedang disiapkan," tandas dia.
Advertisement