Sukses

JICT Punya Layanan Baru Jelang Akhir Tahun

PT JICT akan kembali menerima layanan kapal baru tujuan rute Taiwan-Hong Kong-Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - PT Jakarta International Container Terminal (JICT) Tanjung Priok, Jakarta Utara akan kembali menerima layanan kapal baru tujuan Intra Asia mulai Kamis 23 November 2017.

Pelabuhan petikemas terbesar se-Indonesia ini melayani rute Taiwan-Hong Kong-Indonesia atau THI dari gabungan perusahaan pelayaran Yangming dan TS. Line.

Adapun kapal perdana 'Princess of Luck' milik Yang Ming telah bersandar tepat pukul 00.00 WIB. Kapal berbendera Cyprus ini diketahui memiliki bobot mati 24.346 dwt.

Rencananya JICT melayani rute Taiwan-Hong Kong-Indonesia dalam setiap minggu yaitu dimulai Rabu hingga Jumat dinihari. Adapun dalam satu minggu, JICT mampu menangani 35-40 Kapal.

Selain rute Asia, kapal Prince of Luck juga melayani rute meliputi Jakarta-Semarang-Surabaya-Kaohsiung-Hongkong-Shekou Container Terminal.

Direktur Operasional JICT Kim Chang Su mengatakan, pihaknya akan terus berupaya memberi pelayanan baik kepada pelanggan. Apalagi ketika kapal bersandar di Indonesia.

"Kami berharap kerjasasama ini bisa menguntungkan semua pihak," kata Kim dari atas kapal di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, seperti ditulis Jumat (24/11/2017).

Turut hadir di atas kapal saat penyambutan kedatangan kapal perdana yakni Direktur Operasi JICT CS Kim, General Manager Yang Ming Santos Chu, Owner Representative TS Line Hank Liang dan Senior Manager Marketing JICT Yanti Agustinova.

Wakil Presiden Direktur JICT Riza Erivan mengatakan, Kedatangan kapal-kapal baru ke JICT adalah bentuk kepercayaan terukur dari pelanggan."Bagi JICT, pelayanan yang utama. Kapal-kapal tujuan internasional ini harus dapat dilayani dengan baik," tutur Riza.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

Pengusaha Minta Aksi Mogok Kerja JICT Tak Terulang Lagi

Sebelumnya Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) mengapresiasi semua pihak, termasuk manajemen PT Jakarta International Container Terminal, dalam mengantisipasi mogok kerja yang dilakukan Serikat Pekerja JICT (SP JICT). Mogok kerja yang dimulai pada Kamis, 3 Agustus 2017, sudah berakhir pada Senin kemarin.

"KADIN mengapresiasi langkah semua pihak, pemerintah, direksi JICT, pekerja JICT, dan pihak pengusaha yang telah membantu sehingga mogok kerja ini bisa dihentikan," jelas Rico Rustombi, Ketua Kadin Bidang Logistik dan Supply Chain, Rabu 9 Agustus 2017.

Rico berharap kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi, karena berpotensi mengganggu stabilitas perekonomian Indonesia. Dengan ada mogok kerja, arus masuk dan keluar barang di pelabuhan pasti terganggu. Kondisi seperti itu, menurut Rico, tidak disukai para pengusaha dan investor.

"Sangat penting untuk menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi dari sektor logistik terhadap produk domestik bruto (PDB). Saran dan harapan KADIN tentu mogok kerja tidak boleh terjadi kembali di kemudian hari," tegas Rico.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners Association (INSA), Carmelita Hartoto, bersyukur dengan berakhirnya mogok kerja karyawan JICT.

Dia menambahkan, kegiatan di Pelabuhan Tanjung Priok akan kembali berjalan normal. Kondisi yang kondusif tersebut pastinya membuat pengusaha tenang.

"Kami mengapresiasi langkah antisipatif stakeholder pelabuhan, baik Kemenhub, JICT, Pelindo II dan aparat keamanan untuk mengalihkan sementara aktivitas bongkar muat ke terminal lainnya. Sehingga tidak terjadi stagnasi arus barang ekspor impor," ucap Carmelita.

Tidak hanya para pengusaha, Wakil Direktur Utama PT JICT Riza Erivan menyatakan, semua pelayanan kepada pelanggan JICT tetap berjalan lancar dan optimal selama periode mogok pekerja. Dukungan dari para pemangku kepentingan dan pekerja yang tidak ikut mogok menjadikan JICT tetap solid.

Riza juga menyampaikan terima kasih dan memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada semua pemangku kepentingan seperti Suku Dinas Tenaga Kerja Jakarta Utara, Kementerian Perhubungan melalui Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, kepolisian Polres Tanjung Priok, Instansi Bea Cukai, teman-teman media, pekerja JICT, dan segenap elemen masyarakat lainnya. Dukungan dan kerja sama yang solid membuat JICT berhasil mengatasi situasi sulit dengan baik.

PT JICT sangat berharap, setelah mogok kerja ini berhenti agar tidak ada lagi kampanye-kampanye yang mengundang kegelisahan para pelanggan JICT dan para pengguna jasa di pelabuhan Tanjung Priok.

"Sebaiknya seluruh pekerja JICT sudah mulai kembali fokus bekerja membangun JICT untuk lebih maju," tegas Riza. (Yas)