Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai prioritas utama. Infrastruktur yang dibangun tersebut beberapa telah rampung dan siap beroperasi terutama jalan tol.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry TZ mengatakan, setidaknya ada lima ruas tol yang bakal dioperasi di sisa tahun ini.
"Kita masih ada waktu bulan Desember," kata dia di Kementerian PU-PR Jakarta, Jumat (24/11/2017).
Advertisement
Baca Juga
Ruas tol tersebut yang akan beroperasi antara lain, Tol Surabaya-Mojokerto Seksi IB, II , dan III (Sepanjang-SS Krian). Total panjang 15,4 km. Lalu, Tol Soreang-Pasirkoja sepanjang 8,1 km, Tol Solo-Ngawi (SS Solo-Widodaren) sepanjangan 53,7 km, Tol Ngawi-Kertosono Seksi I-III (SS Ngawi-Wilangan sepanjang 56,5 km.
Terakhir, Tol Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 13,9 km. Itu terdiri paket I segmen Pelabuhan Bakauheni-SS Bakauheni sepanjang 8,9 km dan paket II segmen SS Lematang-SS Kotabaru 5 km.
"Tol Ciawi Sukabumi terus kita kejar untuk dimasukan di bulan Desember," ujar dia.
Lebih lanjut, Kementerian PU-PR menargetkan jalan tol yang terbangun sepanjang 1.852 km hingga 2019. Itu lebih tinggi dari target berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
"Seperti kita ketahui target pembangunan tol, kalau meruntut kembali target RPJMN 1.000 km sampai tahun 2019," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Jalan Tol Solo-Ngawi Siap Beroperasi Penuh pada 2018
Sebelumnya PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) terus mengebut pembangunan jalan tol Solo-Mantingan-Ngawi dengan target beroperasi di awal 2018. Ruas tol sepanjang 90,25 kilometer (km) ini merupakan bagian dari jalan tol Trans Jawa.
Direktur Utama SNJ, David Wijayatno mengungkapkan, pembangunan jalan tol Solo-Mantingan-Ngawi merupakan bagian dari proyek strategis nasional (PSN) untuk percepatan program pembangunan infrastruktur.
Ruas tol Solo-Ngawi merupakan bagian dari jalan tol Solo-Kertosono yang terhubung sepanjang 90,25 km. Dan merupakan jaringan tol Trans Jawa yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, khususnya di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Kami berusaha secepat mungkin menyelesaikan konstruksi jalan tol Solo-Mantingan-Ngawi sesuai target pemerintah. Karena targetnya awal 2018, ruas ini bisa beroperasi penuh melayani kebutuhan masyarakat," kata David dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu 12 November 2017.
Untuk diketahui, SNJ merupakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), pemegang konsesi ruas Solo-Mantingan-Ngawi. Saham SNJ dikuasai oleh PT Jasa Marga Tbk sebesar 60 persen, dan 40 persen dimiliki PT Waskita Toll Road.
David mengatakan, dukungan infrastrustruktur tol Solo-Mantingan-Ngawi menjadi sangat penting untuk memecahkan permasalahan transportasi darat dan konektivitas baru yang akan berdampak positif bagi kondisi ekonomi kawasan secara umum.
Lebih jauh dia menjelaskan, ruas tol Sol-Ngawi dikerjakan dengan tipe perkerasan rigid pavement (perkerasan beton) memiliki jumlah lajur 2 x 2 atau dua lajur tiap arah. Lebar lajur mencapai 3,6 meter dan bahu jalan luar 3 meter.
"Tol Solo-Ngawi ini dilengkapi dengan lima gerbang tol (GT) yakni GT Kartasura (Ngasem), GT Solo (Klodran), GT Karanganyar (Kebakkramat), GT Sragen (Pungkruk), dan GT Ngawi (Kota Ngawi)," David menerangkan.
Advertisement