Liputan6.com, Jakarta - Acara resepsi pernikahan putri Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution membawa berkah bagi pemilik kos-kosan. Sebab, para tamu undangan yang tidak mendapatkan kamar hotel menginap di kos-kosan atau residence.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Utara, Denny S Wardhana mengatakan di wilayah Medan, memang banyak kos-kosan yang disewakan.
Advertisement
Baca Juga
Sebab, Medan merupakan salah satu kota yang menjadi tujuan para mahasiswa dari daerah sekitar bahkan negara tetangga untuk menuntut ilmu.‎
"Di sini juga banyak residen yang disewakan harian, atau seperti kos-kosan. Karena di sini banyak mahasiswa, seperti dari Malaysia kan juga banyak yang kuliah di sini," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Minggu (26/11/2017).
Menurut dia, jika semua hotel di Medan penuh, maka alternatif bagi tamu undangan agar bisa bermalam yaitu dengan menyewa kos-kosan."Kalau hotel nonbintang saja sudah penuh, itu (kos-kosan) mungkin juga ikut kebagian rezeki," kata dia.
Terlebih lagi, lanjut Denny, tarif kos-kosan di Medan juga terhitung murah, yaitu sekitar Rp 200 ribu-Rp 300 ribu jika disewa per hari. Namun, tamu undangan tidak mendapatkan fasilitas seperti layaknya bermalam di hotel.
"Harganya sekitar Rp 200 ribu-Rp 300 ribu‎ per hari.‎ Tapi memang fasilitasnya tidak seperti hotel yang misalnya kamar dibersihkan tiap hari. Tapi itu juga lumayan banyak di‎ Medan," tandas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Gelaran resepsi pernikahan Kahiyang Ayu-Bobby Nasution, kamar di hotel-hotel berbintang di Medan sudah habis dipesan. Hal ini membuat tingkat keterisian (okupansi) kamar di sejumlah hotel berbintang mencapai 100 persen.
Denny mengatakan, mayoritas tamu undangan acara ngunduh mantu putri Presiden Jokowi ini telah memesan kamar hotel sejak pekan lalu. Saat ini, kamar di hotel-hotel berbintang telah habis dipesan.
"Rata-rata sudah mulai penuh, kalau booking-an kan mulai dari minggu lalu. Tapi update-nya saat ini rata-rata sudah penuh, khususnya untuk yang bintang 4 dan bintang 5 sudah habis. Kalaupun mungkin, misalnya ada itu yang cancel. Tapi mungkin tapi tidak banyak, hanya 1-2 kamar saja paling kalau cancel," ujar dia.
Padahal, dia menjelaskan, jika tidak ada hajatan Kahiyang-Bobby, tingkat okupansi hotel-hotel di Medan mungkin hanya sekitar 60 persen.
"Normalnya untuk November memang cukup tinggi, sekitar 60 persen, tapi karena MICE-nya (meeting, incentives, conferences and exhibitions) yang tinggi. Makanya dengan adanya ini (ngunduh mantu) jadi full. Tapi ini kan hanya temporary saja, paling banyak lebih kurang seminggu," kata dia.
Jika pun masih ada hotel yang menyediakan kamar, kata Denny, mayoritas merupakan hotel-hotel kecil atau nonbintang. Namun semakin mendekati hari H acara Kahiyang-Bobby akan semakin sulit untuk mendapatkan kamar hotel.
"Tapi kalau hotel kecil mungkin masih ada. Walaupun mungkin tidak terlalu banyak lagi. Di sini kan hotelnya tersebar. Ada yang nonbintang kalau dia tidak dapat yang berbintang. Dengan kondisi seperti ini mungkin untuk hotel berbintang agak sulit mencarinya," tandas dia.
Advertisement