Liputan6.com, Jakarta Penutupan sementara Bandara I Gusti Ngurah Rai akibat meletusnya Gunung Agung di Bali, berdampak terhadap 445 penerbangan menuju maupun dari wilayah ini.
Penerbangan yang berangkat dari Bali dibatalkan atau ditunda, sedangkan penerbangan menuju Bali yang sudah berangkat sebelum 07.15 Wita akan dialihkan pendaratannya ke beberapa bandara di sekitar Bali.
 “Kami perkirakan ada 445 penerbangan yang akan mengalami pembatalan, yaitu 196 rute internasional dan 249 rute domestik. Untuk mengantisipasi penerbangan yang akan datang ke Bali, kami sudah menyiagakan lima alternatif airport," jelas Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) Israwadi dalam keterangannya, Senin (27/11/2017).
Advertisement
Kelima bandara alternatif tersebut, yaitu Bandara Juanda Surabaya, Bandara Lombok Praya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Ahmad Yani Semarang, dan Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta.
Dia menuturkan, untuk update (pembaruan) informasi perkembangan kondisi Bandara Internasional I Gusti [Ngurah Rai ](/3176588 "")Bali dapat menghubungi hotline (0361) 9351011 ext 5055, Posko Terpadu ext 6300.
Adapun untuk hotline Bandara Lombok Praya dapat menghubungi posko terpadu (0370) 6157000 ext 888 atau dapat menghubungi call center PT Angkasa Pura I (Persero) di 172.
Tonton Video Pilihan Ini:
Â
Â
Ngurah Rai Siapkan Layanan bagi Penumpang yang Gagal Berangkat
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, menyiapkan pelayanan bagi penumpang yang gagal berangkat karena penerbangan dibatalkan selama 24 jam akibat sebaran abu vulkanik Gunung Agung.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi, menjelaskan pelayanan tersebut meliputi penanganan calon penumpang yang akan mengurus pengembalian uang tiket dan menjadwal ulang atau mengubah rute penerbangan melalui bandara terdekat.
Pihak bandara menyiapkan sejumlah petugas dan sarana prasarana pendukung, seperti meja pelayanan calon penumpang, komputer, dan fasilitas lain sesuai dengan maskapai penerbangan masing-masing, baik di terminal domestik dan internasional.
Pihak bandara juga menyiapkan pemberian kupon makan untuk penumpang, yakni sekitar 2.000 kupon untuk domestik dan 4.000 kupon untuk internasional.
Bagi calon penumpang yang ingin berangkat melalui bandara terdekat, pihak bandara bekerja sama dengan instansi terkait mengevakuasi mereka ke terminal untuk melalui jalur darat dan menyeberang melalui Pelabuhan Gilimanuk.
Seperti dikutip dari Antara, menurut Yanus, penanganan calon penumpang tersebut telah dibahas jauh-jauh hari sejak status Gunung Agung Siaga. Termasuk ketika pengalaman serupa terjadi saat Gunung Raung di Jawa Timur dan Gunung Barujari di Lombok, NTB, mengalami erupsi.
Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah Bali dan NTB Agung Hartono mengatakan, Kementerian Perhubungan menyiapkan sekitar 300 bus yang disiagakan untuk melayani penumpang yang batal terbang akibat debu Gunung Agung.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi, Kota Denpasar dan Organda yang paling berperan serta Damri.
Apabila calon penumpang ingin meneruskan perjalanan dengan jalan darat, mereka dapat menggunakan bus yang diantarkan melalui tiga titik terminal, di antaranya Ubung Denpasar, Mengwi di Kabupaten Badung, dan Pelabuhan Benoa Denpasar.
Di Bali, terdapat sekitar 2.300 bus yang terdiri dari 1.800 bus pariwisata dan 500 bus antarkota antarprovinsi.
Advertisement