Sukses

Gunung Agung Berstatus Awas, Citilink dan Lion Air Setop Terbang

Terkait erupsi Gunung Agung, pembatalan penerbangan dilakukan dengan mempertimbangkan faktor keselamatan dan keamanan penumpang.

Liputan6.com, Jakarta Dua maskapai penerbangan yakni Citilink Indonesia dan Lion Air membatalkan sejumlah penerbangan dari dan menuju Denpasar, Bali, menyusul penutupan Bandara Ngurah Rai yang terdampak meletusnya Gunung Agung.

Citilink membatalkan 30 penerbangan dari dan menuju Bali, sementara Lion Air 52 penerbangan.

"Menyusul dengan dikeluarkannya Notam (Notice to Airmen) mengenai penutupan Bandara Ngurah Rai, demi keselamatan dan keamanan penerbangan maka Citilink Indonesia membatalkan penerbangan dari dan ke Bali," kata Vice President Corporate Communication Citilink Indonesia, Benny S. Butarbutar dalam keterangannya di Jakarta (27/11/2017).

Seluruh penerbangan Citilink Indonesia dengan rute menuju Denpasar, Bali, terpaksa dibatalkan dengan mempertimbangkan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan.

"Terdapat 30 penerbangan dari dan menuju Denpasar Bali dibatalkan karena dampak erupsi Gunung Agung di antaranya dari Jakarta (Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma), Bandung, Surabaya, Balikpapan dan Dili," kata Benny.

Sementara itu, penerbangan dari dan Lombok sudah kembali beroperasi secara normal setelah Airnav mengumumkan pembukaan Bandara Lombok Praya.

Berdasarkan Notam yang dikeluarkan Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI/AirNav Indonesia), Bandara udara International Ngurah Rai ditutup mulai 27 November 2017 pukul 07.15 Wita hingga 18 jam ke depan.

"Tentu saja pembatalan sejumlah penerbangan ini akan memberikan dampak pada penerbangan lain karena rotasi pesawat," ucap Benny.

Manajemen Citilink Indonesia akan terus menerus memantau perkembangan terkini dari laporan dampak erupsi Gunung Agung dari lapangan yang mempengaruhi penerbangan setiap enam jam.

 

 

2 dari 2 halaman

Lion Air

Lion Air Group tercatat membatalkan 52 penerbangan yang melayani penerbangan dari dan menuju Denpasar, Bali, baik rute domestik maupun internasional.

Adapun untuk maskapai Wings Air terpaksa tidak mengoperasikan 25 nomor penerbangan, dan untuk Batik Air membatalkan 14 nomor penerbangan.

Mengenai maskapai Lion Air Group yang berbasis di Malaysia, yaitu Malindo Air, juga turut membatalkan empat nomor penerbangan dari Kuala Lumpur, begitu juga Thai Lion Air yang berbasis di Thailand juga tidak mengoperasikan 2 nomor penerbangan yang melayani tujuan Bangkok – Denpasar.

“Seluruh pelanggan Lion Air Group yang terkena dampak pembatalan penerbangan tersebut dapat melakukan refund dan me-reschedule jadwal penerbangannya dengan menghubungi pelayanan call center maupun customer service Lion Air Group yang tersedia di Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar, Bali, maupun bandara – bandara asal yang menuju Denpasar,” ujar Ramaditya Handoko, Corporate Communication Lion Air Group.

Rama menambahkan, akan terus berkordinasi dan berkomunikasi dengan beberapa pihak terkait seperti penyelenggara layanan meteorologi penerbangan, penyelenggara navigasi penerbangan, pengelola bandara, otoritas bandara, serta beberapa pihak lainnya. Hal ini tentu dilakukan bersama sama untuk tetap menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan.

Dia berharap, para pelanggan mengerti atas ketidaknyamanan ini karena faktor alam yang terjadi dan tidak memungkinkan bagi operasional penerbangan di kawasan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali untuk sementara ini karena terdapat Volcanic Ash Gunung Agung di ruang udara Bandara tersebut.

“Kami berharap kondisi akan kembali normal dengan segera sehingga aktivitas pelayanan penerbangan dari maupun menuju Bali dapat berjalan kembali, dan kami akan terus menginformasikan kepada pelanggan Lion Air Group jika adanya perkembangan dan informasi terbaru terhadap hal ini,” tutur Rama.