Liputan6.com, Jakarta - PT Railink siap mengoperasikan Kereta (KA) Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) pada awal Desember 2017. Untuk tahap awal ini, pengoperasian masih sebatas dari Stasiun Sudirman Baru dan Stasiun Bandara Sokarno-Hatta.
KA Bandara Soetta ini menjadi proyek sinergi pertama antar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tidak melibatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sepeser pun. Bertindak sebagai investor, PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero).
Advertisement
Baca Juga
Selasa (28/11/2017), Liputan6.com berkesempatan menjajal KA Bandara Soekarno-Hatta dari Stasiun Bandara Soetta menuju Stasiun Sudirman Baru, Jakarta. Dari luar, meski berdaya gerak listrik, bentuk kereta layaknya kereta diesel.
Desain interior didominasi warna putih, silver, hitam dan kuning, yang merupakan warna dasar dari logo PT Railink sebagai operator.
Seperti kelas eksekutif, kemiringan kursi KA Bandara ini juga bisa diatur sesuai kenyamanan penumpang. Dalam satu kereta, terdapat setidaknya empat televisi yang bisa menjadi sarana hiburan para penumpang.
Tidak hanya itu, setiap kereta juga dilengkapi sudut sebagai penyimpan koper. Ini akan membantu penumpang dalam menempatkan bagasinya. Tak lupa, KA Bandara Soekarno-Hatta ini juga memiliki toilet yang terpisah antara laki-laki dan perempuan.
Berbeda dengan kereta biasa, di setiap siku kursi, dilengkapi fasilitas pengisi daya listrik yang bisa dimanfaatkan setiap penumpang. Selain itu, juga terdapat slot USB dengan kapasitas 5V dengan daya 2,1 Ampere.
KA Bandara Soekarno-Hatta ini juga memiliki jendela yang cukup lebar, sehingga bisa memanjakan para penumpang untuk menikmati pemandangan di sepanjang perjalanan.
Dalam pengoperasiannya nanti, akan ada sebanyak 10 trainset KRL, di mana setiap trainset terdapat 6 kereta. Adapun kapasitas per trainset sebanyak 272 penumpang.
Pengoperasian KA Bandara ini rencananya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di antara tanggal 1-4 Desember 2017 sambil menunggu arahan dari Kementrian BUMN.
Pada tahap awal pengoperasian hingga 31 Desember 2017, diberlakukan tarif promosi antara Rp 20 ribu sampai dengan Rp 30 ribu. Sedangkan mulai 1 Januari 2018, Kereta Bandara Soekarno-Hatta akan berlaku tarif normal sebesar Rp 100 ribu.
Tonton Video Pilihan Ini:
Menteri Rini: KA Bandara Contoh Proyek Karya Anak Bangsa
Menteri BUMN Rini Soemarno mengapresiasi perkembangan proyek KA Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Rini menargetkan proyek tersebut akan diresmikan Presiden Jokowi pada awal Desember 2017.
Kebanggaan Rini Soemarno terhadap proyek itu tidak terlepas dari adanya sinergi BUMN. Dia mengklaim, teknologi yang digunakan mayoritas hasil karya anak bangsa.
"Ini selain KAI, persinyalan dari LEN, keretanya bagus dari INKA, bahkan sistem ticketing dibuat sendiri oleh Railink, jadi ini pembangunannya adalah sinergi antar BUMN, jadi betul-betul jadi karya anak bangsa," ungkap Rini di Stasiun Sudirman Baru, Jakarta, Kamis (28/11/2017).
Sementara itu, Direktur Utama Railink Heru Kuswanto menambahkan, keberadaan KA Bandara Soekarno Hatta ini diharapkan mampu menarik minat masyarakat untuk berkendara trasportasi umum dan ke depan terjadi pengalihan sebagian pemerjalan berbasis jalan raya ke pemerjalan berbasis jalan rel pada koridor Jakarta-Bandara.
Di sisi lain, keberadaan KA Bandara ini diharapkan mampu menambah alternatif berkendara transportasi umum bagi masyarakat dan memperbaiki akses Bandara terbesar di Indoenesia ini.
"Pengalaman membuktikan bahwa pengoperasi KA Bandara Kualanamu ternyata mampu memperbaiki rating Bandara Kulanamu terkait aksesibilitas," tambah Heru.
Dalam struktur proyek KA BSH ini, terdapat pembagian tugas antara induk perusahaan (PT KAI dan PT Angkasa Pura II) dan anak perusahaan (PT Railink).
Investasi sarana dilakukan oleh PT Railink dengan membeli electric multiple unit (EMU) atau Kereta Rel Listrik (KRL) baru dari Konsorsium Bombardier Transportation Swedia dan PT INKA sebanyak 10 trainset KRL (6 car per trainset).
Adapun kapasitas per trainset sebanyak 272 penumpang. Total pengadaan trainset tersebut memiliki nilai $70,407 juta dengan pendanaan melalui sindikasi perbankan (BRI,BNI, Mandiri, BCA) dan self financing PT Railink. Lama produksi sarana oleh Konsorsium Bombardier dan INKA selama 16 bulan ssjak dibuka LC.
"Dengan 10 trainset yang dimiliki oleh PT Railink, mampu mengoperasikan paling tidak 124 KA per hari dengan headway setiap 15 menit sekali dan waktu tempuh Mamggarai-Bandara Soetta dengan total daya angkut 33.728 tempat duduk per hari," ucap Heru.
KA Bandara Soetta ini direncanakan peresmian pengoperasiannya oleh Presiden Jokowi yang di antara 1-4 Desember 2017 sambil menunggu arahan dari Kementerian BUMN.
Pada tahap awal pengoperasian hingga 31 Desember 2017, diberlakukan tarif promosi antara Rp 20.000 sd Rp. 30.000. Sedangkan mulai tanggal 1 Januari 2018 bisa diterapkan tarif normal Rp 100.000.
Perlu diketahui, jarak tempuh yang dilayani KA BSH antara Manggarai sampai Bandara Soetta sepanjang 36,3 km dengan rincian, jalur eksisting (Manggari-Batuceper) sepanjang 24,2 km dan track baru (Batuceper-Bandara Soetta) sepanjang 12,1 km.
Advertisement